get app
inews
Aa Text
Read Next : Dinkes Ungkap Hanya Satu SPPG di Banyumas yang Kantongi Sertifikat Higiene

Digitalisasi Sistem Pembayaran Kunci Penggerak Ekonomi Banyumas Raya

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 17:48 WIB
header img
Usaha kuliner aneka makanan Timur Tengah milik Septiani Dwi Astuti ini sudah hampir 2 tahun merasakan keuntungan menggunakan sistem transaksi digital.. Foto: Saladin Ayyubi

Peneliti dan pemerhati akuntansi bisnis digital yang sekaligus dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Dr Yanuar E. Restianto mengatakan, jika banyak keuntungan dari adanya transaksi digital. Keuntungan ini antara lain, pelaku UMKM bisa terhindar dari transaksi uang palsu. Dari segi kepentingan manajemen UMKM, secara pencatatan transaksi  digital sudah otomatis dan pendapatan sudah termonitor.

“Kemudahan ini tentu saja menguntungkan dalam hal transaksi bagi UMKM karena mereka yang hanya memperoleh keuntungan tidak seberapa tapi bisa terhindar dari uang palsu. Selain itu transaksi dengan sistem digital sudah otomatis termonitor, “ Jelas Yanuar.

Meski tergolong menguntungkan, namun adapula hambatan bagi pelaku UMKM dalam menggunakan transaksi digital.
Banyak pelaku UMKM, terutama yang berusia lanjut atau berasal dari pedesaan, belum sepenuhnya memahami penggunaan teknologi digital.

Selain itu, di beberapa wilayah di Banyumas Raya masih memiliki koneksi internet yang belum stabil atau terbatas, terutama di desa-desa dan pasar tradisional.

Akibatnya, transaksi digital kadang gagal atau membutuhkan waktu lama, sehingga membuat pelaku usaha dan pembeli tidak nyaman.

Dengan menggunakan transaksi digital, manfaat Jangka Panjang Digitalisasi bagi UMKM bisa membuka banyak peluang yang dapat meningkatkan daya saing usaha secara berkelanjutan. Selain itu terbiasanya pelaku UMKM menggunakan sistem pembayaran digital seperti QRIS, mereka akan lebih mudah melangkah ke platform e-commerce. 

UMKM yang menerapkan sistem pembayaran digital dianggap lebih profesional oleh pelanggan. Hal ini menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas pembeli karena transaksi dianggap aman, modern, dan transparan.

Dari sisi pembeli, mereka akan lebih nyaman bertransaksi dengan pedagang yang menyediakan pembayaran non-tunai.

Hal yang menguntungkan bagi pelaku UMKM bahwa catatan transaksi digital mereka akan menjadi data penting untuk pengajuan kredit usaha rakyat (KUR), pinjaman bank, atau pembiayaan fintech. 

Hal ini karena dalam perkembangannya, lembaga keuangan mulai mempertimbangkan data transaksi digital sebagai salah satu indikator kelayakan kredit.

Ke depan, digitalisasi bukan hanya soal mengikuti zaman, melainkan menjadi syarat utama untuk bertahan dan berkembang di tengah kompetisi yang semakin ketat. UMKM yang mampu bertransformasi akan memiliki posisi tawar yang lebih kuat, baik di pasar lokal maupun global.

Kini, UMKM yang sebelumnya hanya melayani pembeli secara lokal, saat ini bisa merambah konsumen dari luar daerah tanpa hambatan metode pembayaran.

Meningkatnya pengguna transaksi digital ini tentu tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak. 

Pemerintah kabupaten/kota di Banyumas Raya—seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara—terus mendorong digitalisasi melalui pelatihan UMKM, penyediaan infrastruktur internet, dan kampanye literasi keuangan. Bank Indonesia dan perbankan lokal juga aktif mendistribusikan informasi serta membuka layanan aktivasi QRIS di pasar tradisional, pusat kuliner, dan desa wisata.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut