Baru 31 Persen Pekerja di Banyumas Peroleh Perlindungan, Bakal Genjot Kepesertaan

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Tingkat kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) di Kabupaten Banyumas masih rendah.
Dari total 666 ribu pekerja, baru sekitar 240 ribu orang atau 31 persen yang terlindungi melalui BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).
Kepala BP Jamsostek Cabang Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, menyebut angka tersebut masih jauh dari harapan. Pemerintah menargetkan kepesertaan bisa meningkat hingga 42 persen pada akhir 2025.
“Peran pemerintah daerah sangat penting untuk mendorong masyarakat ikut serta, sebagaimana sebelumnya sukses dalam program kesehatan,” ujarnya dalam acara sosialisasi dan penyerahan santunan Jaminan Kematian (JKM) di Purwokerto, Kamis (4/9/2025)
Ramdhoni menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk memperluas perlindungan bagi pekerja di Banyumas. “BPJS Ketenagakerjaan adalah badan penyelenggara, sementara masyarakat merupakan milik pemerintah daerah. Karena itu, sinergi bersama menjadi kunci agar lebih banyak pekerja terlindungi,” ujarnya.
Dengan target kenaikan kepesertaan menjadi 42 persen pada akhir 2025, BPJAMSOSTEK bersama pemerintah daerah berkomitmen memperkuat sosialisasi dan mendorong pekerja dari berbagai sektor, baik formal maupun informal, untuk mendaftarkan diri dalam program perlindungan ini.
Ramdhoni menegaskan, jamsostek memberikan manfaat nyata bagi pekerja dan keluarganya, terutama ketika menghadapi risiko meninggal dunia atau kecelakaan kerja. “Seluruh pekerja berhak mendapatkan perlindungan, bukan hanya karyawan perusahaan, tetapi juga petani, pedagang, tukang ojek, hingga pekerja mandiri,” katanya.
Editor : EldeJoyosemito