Namun ada harga yang naik cukup signifikan saat Ganjar menanyakan tentang harga daging sapi. Kenaikan di pasar itu mencapai Rp20.000 per kilogram dari semula Rp120.000 menjadi Rp140.000 ribu. Harga tersebut merupakan harga kulakan. Sehingga pedagang menjual di harga Rp150.000 sampai Rp160.000 per kilogram.
“Harga naik mulai hari ini. Ya katanya sapinya susah, jadi naik. Ini dampaknya sepi pembeli, biasanya sehari bisa jual 20 kilogram. Hari ini bawa daging 30 kilogram saja masih sisa banyak,” kata Sarni (68), pedagang daging di pasar Wage.
Ganjar membenarkan harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Wage Purwokerto masih stabil menjelang lebaran saat ini. Ia juga mengatakan jika persoalan minyak goreng juga sudah relatif terpenuhi.
“Kalau saya cek tadi, problem minyak goreng relatif terpenuhi, termasuk yang curah. Suplai sudah lancar dan harganya rata-rata Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilogram,” katanya.
Selain itu, pantauan harga-harga kebutuhan lain juga masih stabil. Cabai rawit justru turun dan cukup banyak. Yang naik cukup signifikan adalah daging sapi.
“Yang naik daging sapi, sudah ada pengumuman dan naiknya signifikan sampai Rp20.000 per kilogram. Katanya sapinya sulit, maka ini saya minta nanti dinas saya melakukan kontrol kenapa terjadi lonjakan cukup tinggi,” tegas gubernur.
Secara keseluruhan, imbuh Ganjar, untuk harga kebutuhan pokok di Jateng masih cukup stabil. Memang ada beberapa yang naik, mungkin karena terkait suplai.
“Maka nanti kita akan pastikan suplai aman. Kalau saya lihat dari seluruh kebutuhan tadi, saya masih melihat ada barangnya dan rata-rata posisi stabil, kecuali daging sapi yang naiknya signifikan. Nanti kita pantau terus persoalan ini,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah