get app
inews
Aa Read Next : Ada Apa dengan Hotel Aston Purwokerto? Apakah Dilelang dan Sudah Ada Pemenangnya? 

Bioskop Purwokerto Viral, Pertahankan Poster Lukis di Film Doctor Strange

Sabtu, 07 Mei 2022 | 13:26 WIB
header img
Bisa dibilang, bioskop Rajawali Cinema di Purwokerto ini satu-satunya di Indonesia yang masih mempertahankan lukisan poster pada jadwal tayangan film yang terpampang didepan bioskop (Foto: Arbi Anugrah)

Termasuk tripleks yang digunakan sebagai media gambar lukisan poster film, dapat digunakan hingga berulang-ulang. Ketika sudah mulai rusak, tripleks tersebut baru diganti dengan yang baru.

"Pengecatan ulang dengan warna dasar hitam dilakukan usai film yang tayang selesai, Parsan mulai menutup gambar film tersebut dan melukis kembali dengan lukisan film baru yang akan tayang keesokan harinya," ujarnya.

"Ini cat tembok biasa yang murahan, paling hanya Rp 60-70 ribu satu kaleng, bisa dipakai sampai 4 - 5 bulan, sampai bosan, kadang sampai kering. Biar awet dikasih pigmen, pewarna. Jadi beli cat putih, saya tuang lalu saya kasih pewarna pigmen merah, hijau, kuning dan hitam, untuk kebutuhannya ya cuma saya oplos saja di campur campur.

Dan tripleks nya saya timpa dengan warna hitam terus ketika sudah selesai. Dipakai bolak balik sampai kadang tebal catnya, kalau sudah hancur ganti tripleks baru. Kalau tripeks sudah rusak tidak dipakai," tambahnya.

Bioskop Rajawali merupakan satu-satunya bioskop di Kota Purwokerto yang bertahan hingga saat ini sejak mulai beroperasi di tahun 1980, dan menjadi bagian dari jaringan bioskop 21 Cinema. Saat ini di Purwokerto terdapat dua bioskop, diantaranya Rajawali Cinema dan CGV yang beroperasi beberapa tahun terakhir.

Sementara menurut Humas Rajawali Cinema, Eny Kuswati (47) mengatakan jika kenapa pihaknya tetap mempertahankan lukisan poster dalam tampilan film yang akan tayang semata-mata untuk mempertahankan tradisi. Dimana bioskop Rajawali Cinema yang sudah ada sejak 1980 merupakan satu-satunya bioskop di kota Purwokerto yang bertahan, setelah beberapa bioskop lain gulung tikar sejak 1998.

"Mungkin sebenarnya bukan alasan (menggunakan poster lukis), tapi karena kita itu mempertahankan tadisi itu. Kita mempertahankannya karena mungkin lebih bersifat ekonomis dan efisien. Memang kalau misalkan menggunakan benner seperti yang dilain tempat itu bagus, tapi tidak bertahan lama. Artinya kalau kita mau bikin mendadak kita pakai praktisnya pakai papan," jelasnya.

Dia juga tidak menampik jika bioskop Rajawali yang saat ini telah menjadi jaringan 21 Cinema ini semakin viral dengan poster lukisan film yang ditayangkan di bioskop. 

"Mungkin semakin kesini, memang sebelum ini yang viral banget sekarang-sekarang ini, jadi (lukisan poster film) memang jadi kebanggaan, Rajawali punya icon dan tradisi sendiri yang beda dari yang lain," ujarnya.

Meski poster film yang akan tayang dilukis menggunakan tangan, namun Rajawali Cinema juga tidak ketinggalan jaman di era digital seperti saat ini. Sebagai media promosi, pihaknya juga tetap mengikuti arus jaman dengan menggunakan media sosial sebagai media promosi dan meninggalkan mobil publikasi yang dulu sering digunakan.

"Memang semakin kesini era digitalnya lebih maju, mereka lebih melihat ke handphone. Jadi sekarang kita lebih mempromosikan filmnya di instagram, di facebook karena sudah lebih efektif, dan untuk mobil publikasinya sekarang sudah kurang efektif jadi kita hentikan," tutupnya.

 

 

 

 

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut