Pasutri ini pun berharap bisa menempati rumah yang layak sebagaimana mestinya di permukiman warga yang ramai dan bertetangga.
Di sisi lain, Emak Oon mengungkapkan sudah tidak memandang sayang atau pun cinta, terpenting ada tanggung jawab dan dituntun oleh Abah. Sering kali Abah sakit dan Emak lah yang membeli obat itu pun jika uangnya ada.
Emak Oon yang hanya dikasih Rp50.000 dan harus mengirit untuk kebutuhan selama sepekan. Dia juga berkeinginan mempunyai rumah yang layak serta banyak tetangga, tidak seperti sekarang yang hanya tinggal di gubuk di tengah hutan perkebunan.
Sering kali Emak dan Abah ini merasa sedih karena hujan. Mereka tidak tahu harus berlindung ke mana, namun Abah selalu menguatkan untuk tetap berlindung di gubuk jika hujan dan angin datang.
Sementara itu, Kepala Dusun Bojong Tipar, Wahyu mengatakan, sebenarnya keberadaan Abah dan Emak Oon tidak ada masalah. Karena dari awalnya pun mereka berkeinginan tinggal di lokasi tersebut. Karena Abah bekerja memelihara sawah dan kebun kadang ikut bekerja sebagai kuli di orang lain.
Editor : Arbi Anugrah