Ibarat Indonesia mini, Pu Hua melestarikan semangat, sekaligus jiwa pemersatu kebhinekaan.
“Sekolah kami memiliki catatan sejarah panjang. Sekolah yang dirintis pertama kali pada tahun 1906 ini, bisa jadi termasuk salah satu sekolah tertua di Banyumas. Seperti namanya, Pu Hua begitu lekat dengan bahasa Mandarin, yang menjadi dasar pengajaran linguistik di dalamnya. Bukan tanpa alasan, jika Puhua begitu mengedepankan bahasa mandarin yang kental, sekaligus sarat transformasi nilai, baik teladan maupun tradisi Tionghoa,” jelasnya.
Kartika mengungkapkan Pu Hua dikenal sebagai sekolah multikultural yang mampu merangkul seluruh murid, guru, hingga staf sekolah yang berasal dari latar belakang agama, suku, dan budaya berbeda.
“Bagaikan sebuah rumah beratap kebhinekaan, pilar toleransi yang dibangun sekolah ini secara terus menerus mampu menebarkan rasa rukun, bertumbuh dalam intelektualitas secara berdampingan, untuk memperoleh pendidikan modern yang sama,” jelasnya.
Menurutnya, jalinan silaturahmi yang baik, akan menjadi titik balik terjalinnya kerjasama penting kedepan. Pu Hua juga siap membuka pintu bagi diplomasi luar negeri dengan Tiongkok melalui program beasiswa bagi Alumni UMP untuk menimba ilmu di Tiongkok khususnya program Bahasa Mandarin.
“Bagi Pu Hua, terjalinnya hubungan bersama UMP juga berarti besar, mulai dari terbukanya peluang bagi calon guru alumni UMP untuk bergabung bersama keluarga besar Pu Hua sebagai tim pengajar. Bagi kami sendiri, UMP adalah tempat berguru dan belajar bagi Tim Guru untuk melakukan Studi Banding,” jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah