Begini Kehebatan dan Spesialisasi Tiga Grup Pasukan Elit Kopassus 

Sucipto
Prajurit Kopassus pernah menghadapi pasukan Gurkha asal Nepal saat konfrontasi dengan Malaysia (Ilustrasi, Foto: Penkopassus) 

JAKARTA, iNews.id – Salah satu komando pasukan elit yang tidak lagi disangsikan kehebatannya adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kopassus memang tidak ada di setiap provinsi di Indonesia. Hingga kini, hanya ada tiga grup saja di seluruh Indonesia.

Pasukan tersebut bakal melaksanakan misi khusus yang ditugaskan. Satuan elit itu mempunyai kemampuan khusus.  

Tiga grup Kopassus ditempatkan di tiga lokasi strategis. Yakni di Banten, Solo dan Jakarta.

Grup 1 bermarkas di Serang, Banten. Sementara Grup 2 bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah serta Markas Grup 3 berada di Mako Cijantung, Jakarta Timur. 

Ternyata, masing-masing grup mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri. Kemampuan tersebut adalah:

1.Grup 1 Kopassus/Para Komando 

Untuk Grup 1 dan Grup 2 Kopassus memiliki peran yang sama yakni Para Komando (Parako). Mereka bisa diterjunkan di wilayah mana saja. Bahkan, operasi lintas udara, hingga penyerbuan amfibi dari laut. 

Markas Grup 1 Kopassus awalnya berada di Cijantung, Jakarta Timur. Namun karena wilayah Cijantung diperkirakan bakal ramai dan padat sehingga menyulitkan Kopassus melakukan latihan dan penempatan pasukan akhirnya dipindah ke Serang, Banten.  

Daerah Serang yang masih kosong menjadi lokasi yang sangat ideal untuk penempatan prajurit. Wilayah setempat bukan tempat yang asing bagi prajurit Kopassus karena sudah menjadi tempat latihan penerjunan prajurit Kopassus.  

Dalam buku “Kopassus untuk Indonesia” menuliskan bahwa Markas Grup 1 Kopassus ini sangat strategis sebagai penjaga “Pintu Barat” Pulau Jawa.  

Lokasi markas ini tepatnya berada di sekitar kawasan industri petrokimia dan industri baja yang dibangun Rusia pada 1960-an yang dikenal dengan Krakatau Steel. Markas Grup 1 Kopassus ini dekat dengan Pelabuhan Merak.  

Memiliki pangkalan udara (Lanud) Gorda, lanud ini dibangun oleh romusha (pekerja paksa) di masa pendudukan Jepang pada 1943. Di bangun di atas lahan seluas 700 hektare, Lanud Gorda memiliki dua landasan. Grup 1 Kopassus didirikan pada 23 Maret 1963.  


Kopassus. (Foto: doc. iNews.id)

Pembentukan Grup 1 Kopassus yang saat itu bernama RPKAD dipimpin oleh Kolonel Inf Moeng Parhadimulyo dalam sebuah upacara di Lapangan IKADA sekarang Monas. Komandan Grup (Dangrup) 1 Kopassus pertama adalah Mayor LB Moerdani.  

Selain LB Moerdani, nama-nama yang pernah menjadi Dangrup 1 Kopassus antara lain Wismoyo Arismunandar, Pramono Edhie Wibowo.  

Kekuatan Grup 1 terdiri dari 3.274 personel dalam empat batalyon tempur yaitu:  
• Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika  
• Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika  
• Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika  
• Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika. 

2. Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha  

Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha terbentuk pada 1962. Pembentukan pasukan khusus tersebut tidak lepas dari peristiwa sejarah di mana negara tengah menghadapi banyaknya pemberontakan bersenjata di antaranya DI/TII, Repulik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, kemudian PRRI/Permesta, Operasi Trikora di Irian Barat, dan G30S/PKI.  

Keberadaan Grup 2 Kopassus di Jawa Tengah sangat penting mengingat daerah tersebut menjadi basis G30S/PKI. Kehadiran Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) berhasil memukul pemberontakan Komunis di Jawa Tengah dan Jawa Timur.  

Selanjutnya, 12 Februari 1966 Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad) berubah nama menjadi Puspassusad atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat. Akibat perubahan itu, Batalyon-2 bertugas melakukan Para Komando dan Sandi Yudha.  

Selain itu, terjadi peningkatan dari batalyon menjadi grup yang membawahi dua detasemen tempur, yakni Den-21 dan Den-22. Pada 17 Februari 1971, grup ini kembali berubah nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha Angkatan Darat.  

Praktis Grup-2 menjadi Grup-2 Kopassandha. Markas pun ikut pindah dari Tuguran di Magelang ke Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Pada Januari 1978 Markas Grup 2 Sandi Yudha di Tuguran secara bertahap dipindahkan ke Kartasura.  

Kemudian pada pertengahan tahun di era kepemimpinan Danjen Kopassandha Brigjen TNI Yogi S.M Grup 3 Para Komando yang berpangkalan di Kartasura dibubarkan, personelnya disebar di masukkan ke Grup 1, Grup 2, dan Grup 4.  Pangkalan Kartasura menjadi Grup 2 sekaligus menjadi Grup Sandi Yudha. 

Grup 2 Kopassus diperkuat oleh 1.459 prajurit terdiri atas:  
• Batalyon 21/Buhpala Yudha  
• Batalyon 22/Manggala Yudha  
• Batalyon 23/Dhanuja Yudha  

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup (Dangrup) 2 Kopassus antara lain, Letkol Inf Dading Kalbuadi, Kolonel Inf Maruli Simanjuntak yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad. Kemudian, Kolonel Inf Ricard Horja Taruli Tampubolon yang kini menjabat sebagai Pangdam XVI Pattimura. 

3. Grup 3 Kopassus/Sandi Yudha  

Sementara Grup 3 Kopassus dibentuk pada 24 Juli 1967 bermarkas di Mako Cijantung, Jakarta Timur. Berbeda dengan Grup 1 dan Grup 2 yang mengemban misi operasi tempur, pada Grup 3/Sandi Yudha memiliki spesialisasi tambahan yaitu intelijen.  


Pasukan Kopassus saat melakukan operasi di belantara hutan. (Foto ilustrasi : Ist)

Calon Personel di Grup 3 ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. 

Sebab sebelum pasukan berskala besar diterjunkan, prajurit Grup 3 ini akan diterjunkan untuk melakukan operasi intelijen tempur.  

Selama mengikuti pendidikan Sandhi Yudha, materi pendidikannya mulai dari intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen, dan lain-lain.  

Bahkan beberapa personel terpilih dari grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. 

Di antara seluruh jenis prajurit di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya yaitu prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha.  Karena kekhususannya tersebut, anggota Grup 3 memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa "clandestine operation", di antaranya combat intel atau intelijen tempur dan counter insurgency atau kontra pemberontakan.  

Grup 3 Kopassus terdiri atas: 
• Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama  
• Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama  
• Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti  

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup 3 Kopassus antara lain Kolonel Inf Edi Sudrajat, Kolonel Inf Sintong Panjaitan, Kolonel Inf Tarub, Kolonel Inf Luhut Binsar Panjaitan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).  

Ada juga Kolonel Inf Agus Surya Bakti, Kolonel Inf Ricard TH Tampubolon yang kini menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network