Nurul menceritakan, persiapannya mengikuti kompetisi ini mulai dari latihan gerakan poomsae (taeguk) yang dilombakan, tempat take video untuk lomba, dan pencahayaan kamera.
Pada ajang ini para atlet harus mengambil video (ketentuan berdasarkan panitia) kemudian diunggah di Youtube. Selanjutnya panitia memberikan tautan (link). Dengan demikian, penilaian dilaksanakan langsung (live).
“Pada saat pertandingan, video yang diupload di youtube ditayangkan di live chanel youtube Indonesia Sport Event. Setelah ditayangkan langsung diberi nilai oleh wasit, langsung keluar nilainya. Setelah 1 partai kita bermain maka hasil akhir langsung diberi ranking dan terlihat siapa juaranya,” ujarnya.
Menurut Nurul, walaupun digelar online, hal itu tidak mengurangi semangatnya dalam meraih prestasi bagi Unsoed. Pencapaian ini, kata dia, tidak akan diraih tanpa dukungan pelatih, senior, teman, juga para atlet Taekwondo Unsoed dan dosen, juga keluarga.
“Alhamdulillah senang dan selalu bersyukur dengan apapun hasil yang saya peroleh saat ini. Biasanya saya mengikuti kategori taekwondo Kyourugi (fighter) atau bertanding di arena (fight) satu lawan satu. Berhubung ini masa pandemi dan demi meraih prestasi ya saya berpindah kategori dan mengikuti kategori Poomsae (seni),” tuturnya.
Editor : ZenTeguh
Artikel Terkait