Enam bulan kemudian, dua serangan serentak menghancurkan kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania, menewaskan 223 orang. Zawahiri adalah salah satu tokoh yang percakapan telepon satelitnya digunakan sebagai bukti bahwa Osama Bin Laden dan Al-Qaeda berada di balik rencana tersebut.
Dua minggu setelah serangan, AS mengebom kamp pelatihan kelompok itu di Afghanistan. Keesokan harinya, Zawahiri menelepon seorang jurnalis Pakistan dan berkata,
"Beri tahu Amerika bahwa pengeboman, ancaman, dan tindakan agresinya tidak membuat kami takut. Perang baru saja dimulai."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait