CILACAP, iNews.id - Saat musim kemarau, intensitas hujan justru terpantau masih cukup tinggi di sejumlah daerah. Lalu kenapa hujan masih turun, meski saat musim kemarau?. Berikut penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap.
Menurut Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan berdasarkan monitoring musim kemarau 2021, sejak dasarian ketiga bulan April 2021, wilayah Barlingmascakeb yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen, ini umumnya sudah memasuki musim kemarau.
Namun adanya peningkatan curah hujan di pekan ini dipicu oleh berasosiasi nya beberapa fenomena atau pengaruh dinamika atmosfer - laut yang cukup signifikan di wilayah Samudera Hindia, memicu peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.
"Faktor pemicu ini diantaranya karena menghangatnya suhu muka laut lokal di selatan Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara berkontribusi terhadap peningkatan uap air di atmosfer," kata Rendi, Sabtu (26/6/2021).
Dia juga mengatakan jika faktor pemicunya terjadinya hujan saat musim kemarau ini juga karena siklus gelombang atmosfer, yaitu Gelombang Ekuatorial Rossby. Kemudian diperkuat dengan prediksi pembentukan Dipole Mode negatif atau menghangatnya suhu di wilayah perairan barat Sumatera, sehingga berpotensi menimbulkan fase basah atau hujan di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
"Siklus gelombang atmosfer, yaitu Gelombang Ekuatorial Rossby yang menunjukkan adanya aliran massa udara pemicu hujan di wilayah kita. Lalu menghangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Barat Sumatera (Indek Dipole Mode Negatif) dan memicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan dekat Sumatera - Jawa sehingga berakibat terjadi pemusatan aktivitas awan konvektif (awan penyebab terjadinya hujan)," ujarnya.
Namun demikian, seiring meluruhnya Gelombang Ekuatorial Rossby, pihaknya memperkirakan jika curah hujan pada bulan Juli 2021 akan kembali berkurang. Meskipun potensi hujan dengan intensitas ringan masih akan terjadi di wilayah Barlingmascakeb.
"Diperkirakan pada pertengahan bulan Juli 2021 kondisi curah hujan akan kembali berkurang, namun masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan dengan skala lokal di wilayah Barlingmascakeb. Kami juga akan update jika anomali musim kemarau akan berpotensi terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait