PURWOKERTO, iNews.id- Serang ibu dari Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, Banyumas dinyatakan positif Covid-19. Padahal, sang ibu baru saja melahirkan. Tetapi ternyata bayinya sehat walafiat. Kasus ini merupakan bagian dari klaster salat tarawih yang muncul di desa setempat.
Kisah ini diceritakan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Desa Pekaja Andri Yulianto pada Jumat (30/4/2021). Di desa , dalam beberapa hari terakhir muncul klaster salat tarawih. Salah satu pasien yang kini dirawat di RSUD Banyumas adalah seorang ibu yang baru saja melahirkan anaknya. “Salah seorang ibu yang baru saja melahirkan dirawat di RSUD Banyumas. Tetapi bayinya tidak diopname, karena sehat walafiat,”ungkap Andri saat ditemui di sela-sela pelaksanaan tracing di Desa Pekaja.
Ia mengungkapkan bahwa anaknya yang dilahirkan tersebut kondisinya sehat, sehingga dibawa pulang ke rumah. Di Desa Pekaja, dari 45 yang positif Covid-19, hanya satu ibu melahirkan itulah yang dirawat di RS. “Untuk warga lainnya, isolasi mandiri di rumah masing-masing,”katanya.
Andri menceritakan bagaimana klaster tarawih di Desa Pekaja terjadi. Mulanya, ada seorang jamaah yang kurang sehat mengikuti salah tarawih. “Sakitnya biasa pada awalnya, tetapi kemudian dia kehilangan indra penciuman. Jamaah itu kemudian lapor ke Puskesmas Kalibagor. Setelah dites swab, hasilnya positif Covid-19. Kemudian, warga lain yang kontak erat ditracing dan dites swab,”katanya.
Dari tracing yang dilakukan dan tes swab oleh petugas Dinkes Banyumas, sampai sekarang ada 45 warga yang positif. Sebagian besar memang karantina mandiri di rumah masing-masing. Selain melakukan tracing, petugas juga melaksanakan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga dan masjid serta musala.
Terkait dengan bayi yang tetap sehat meski dari ibu positif Covid-19, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyumas Noegroho Harbani mengatakan hal itu bisa terjadi. “Bisa saja terjadi, seorang ibu melahirkan yang positif Covid-19, tetapi bayinya bisa sehat. Karena memang tidak semua kontak akan tertular. Sebab, penularan lebih ke droplet, bukan lewat darah,”ungkap Noegroho.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait