Oleh : Fauza Cahya Paradisa & Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.
PENDIDIKAN merupakan salah satu elemen kunci dalam perkembangan masyarakat dan individu. Sebagai inti dalam perkembangan individu, pendidikan berperan dalam membentuk pola pikir, mengasah kemampuan, dan membimbing manusia menuju masa depan yang lebih cerah.
Pentingnya seni budaya dalam pendidikan seharusnya tidak diragukan lagi. Seni budaya bukan hanya tentang menghias dinding sekolah dengan lukisan-lukisan indah atau mengadakan pertunjukan seni setiap tahun. Seni budaya membawa kontribusi yang substansial dalam pengembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik.
Namun, sayangnya, sering kali seni budaya dikecilkan dalam sistem pendidikan yang komprehensif. Banyak peserta didik sering meremehkan seni budaya, menganggapnya kurang relevan atau tidak sepadan dengan mata pelajaran lainnya. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa seni budaya sering dikecilkan dalam pendidikan, dan apakah ini adalah kebijakan yang bijak?
Faktor-faktor Pendorong Pengecilan Peran Seni Budaya dalam Pendidikan
Seni budaya mencakup berbagai bentuk ekspresi kreatif, seperti seni visual, musik, tari, teater, dan sastra. Ini adalah ekspresi budaya yang mencerminkan identitas, nilai, dan tradisi suatu masyarakat. Seni budaya bukan hanya aspek penting dalam pendidikan, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada perkembangan siswa dalam berbagai dimensi kehidupan mereka.
Pendidikan seni budaya membantu memperkaya pengalaman pendidikan dan membantu siswa menjadi individu yang lebih kreatif, reflektif, dan berpikir kritis. Meskipun seni budaya memiliki nilai intrinsik yang jelas dalam pengembangan individu, sering kali dianggap sebagai tambahan atau bahkan kurang penting dalam kurikulum pendidikan.
Masih banyak yang menanggap bahwa pendidikan seni budaya di sekolah tidak memiliki relevansi dalam kehidupan nyata atau tidak membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang berguna. Beberapa orang masih beranggapan bahwa pembelajaran seni budaya hanya bersifat hiburan dan tidak memiliki manfaat yang signifikan dalam pembentukan karakter peserta didik. Padahal, seni budaya mempromosikan kreativitas, ekspresi diri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial yang sangat berharga. Sehingga, pandangan ini tentu perlu diluruskan.
Kebijakan pendidikan nasional lebih mengedepankan pendidikan sains dan teknologi serta adanya penekanan pada hasil ujian standar dalam mata pelajaran tertentu banyak terjadi dalam sistem pendidikan. Kurikulum seringkali didesain untuk memastikan peserta didik memenuhi standar ini, sehingga mata pelajaran lain, termasuk seni budaya, mungkin dikesampingkan.
Sekolah juga sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan pendidikan seni budaya. Dengan keterbatasan ini, beberapa sekolah mungkin memilih untuk mengurangi mata pelajaran seni budaya untuk memberi lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mata pelajaran yang dianggap lebih penting.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait