Asa dan Tetes Harapan Petani Penderes Gula Kelapa yang Bertaruh Nyawa

Arbi Anugrah
Menjadi seorang penderes harus memiliki keahlian khusus, selain bisa memanjat pohon dengan ketinggian sekitar 15-20 meter tanpa pengaman. (Foto: Arbi Anugrah)

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Waktu masih menunjukkan pukul 08.00 WIB pada Senin tanggal 21 Agustus 2023, beberapa hari usai HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Seorang petani gula kelapa memanjat tanpa ragu, hari itu sudah 10 pohon dari total 40 pohon yang bakal dipanjat.

Namun, ketika memanjat pohon kelapa yang ke-11, tiba-tiba tubuhnya seketika itu terhempas, usai pelepah pohon kelapa yang didudukinya patah. Tangan kanannya berupaya meraih pelepah kelapa di atasnya, namun pelepah itu pun patah. Tubuhnya terhempas dari ketinggian 20 meter. Sebelum jatuh ke tanah, tubuhnya sempat menghempas pohon salam. Sampai akhirnya tidak sadarkan diri.

Jika tidak ada pohon salam, Umar, nama petani gula kelapa tersebut, mungkin tubuhnya sudah mengalami luka lebih parah, karena jatuh tepat di beton jalanan desa. 

Ia pun segera di evakuasi menuju Puskesmas Cilongok II. Kepalanya yang bocor langsung mendapatkan penanganan, lengan kanan dan dua tulang iganya retak. Karena tak kunjung sadarkan diri, Umar lantas di rujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto dan menjalani perawatan selama empat hari.

"Saat saya sadar, yang dirasakan kepala sama dada sakit sekali, rasanya ingin duduk, tapi tidak boleh sama perawatnya. Kata dokter tulang lengan dan dua tulang iga retak. itu sakit sekali," kata Umar saat berbincang dengan iNewsPurwokerto beberapa waktu lalu.

Pria berusia 32 tahun ini merupakan salah satu petani gula kelapa di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas yang biasa di sebut 'Penderes', profesi paling hulu dalam lingkaran industri gula kelapa. 

Penderes akan bekerja dengan cara memanjat pohon kelapa yang memiliki tinggi 15-20 meter, duduk di atas pelepah daun kelapa, lalu mengambil wadah atau pongkor yang sudah terpasang sebelumnya, tetes demi tetes air nira dari bunga kelapa merupakan harapan bagi para penderes.

Menjadi seorang penderes harus memiliki keahlian khusus, selain bisa memanjat pohon dengan ketinggian sekitar 15-20 meter tanpa pengaman apapun, penderes juga harus memahami karakteristik dari pohon kelapa, sehingga dapat memilih bunga kelapa yang banyak mengandung nira. Rata-rata mereka harus menyadap 30-40 pohon kelapa, jadi dalam sehari mereka harus memanjat sekitar 60-80 kali.

Editor : EldeJoyosemito

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network