4.Singapura
Negara tetangga Indonesia ini menjadi pilihan banyak miliarder dunia untuk menetap. Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, adalah salah satu orang terkaya yang tinggal di Singapura.
Saverin meninggalkan AS pada 2011 dan memilih Singapura karena daya tarik perkotaannya dan keuntungan fiskal, seperti keuntungan modal dan dividen bebas pajak.
Saat ini, Singapura adalah pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat. Meskipun masalah ekonomi di China berdampak buruk pada sektor manufaktur Singapura, PDB per kapita negara ini tetap mencapai 133.737 dolar AS.
5.Qatar
PDB per kapita Qatar mencapai 112.283 dolar AS. Setelah sempat anjlok di bawah 100.000 dolar AS sejak 2015, PDB per kapita Qatar perlahan pulih dalam lima tahun terakhir.
Cadangan minyak, gas, dan petrokimia Qatar yang besar, dibandingkan dengan populasi kecil hanya 3 juta jiwa, membuat Qatar konsisten berada di puncak daftar negara terkaya selama 20 tahun.
Namun, negara ini menghadapi masalah, seperti penurunan harga energi dan gangguan perdagangan global akibat perang di Ukraina serta ketegangan baru di Timur Tengah. Meski demikian, perekonomian Qatar terbukti cukup tangguh.
6.Uni Emirat Arab (UEA)
Dulunya bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan perdagangan mutiara, ekonomi Uni Emirat Arab berubah setelah penemuan cadangan minyak pada tahun 1950-an.
Kini, penduduk UEA menikmati kekayaan melimpah dengan arsitektur Islam tradisional yang dipadukan dengan pusat perbelanjaan mewah.
Ekonomi UEA semakin terdiversifikasi, dengan sektor-sektor seperti pariwisata, konstruksi, perdagangan, dan keuangan menjadi industri utama. PDB per kapita UEA mencapai 96.846 dolar AS.
7.Swiss
Dengan PDB per kapita sebesar 91.932 dolar AS, Swiss sangat bergantung pada jasa perbankan dan asuransi, pariwisata, serta ekspor produk farmasi, permata, logam mulia, instrumen presisi (jam tangan), dan mesin (peralatan medis dan komputer).
Swiss juga memiliki kekayaan rata-rata per orang dewasa tertinggi, sebesar 685.230 dolar AS, dengan sekitar satu dari enam orang dewasa memiliki aset lebih dari 1 juta dolar AS.
Namun, Swiss tidak kebal dari krisis ekonomi. Pada tahun 2022, Credit Suisse hampir bangkrut sebelum diselamatkan oleh UBS Group, yang mengguncang negara ini dan merusak reputasi Swiss sebagai pusat perbankan global yang aman dan dapat diandalkan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait