JENDERAL LB Moerdani pernah menggunakan strategi kucing saat melakukan pertempuran. Ya itulah salah satu perjalanan hidup Jenderal Kopassus LB Moerdani atau dikenal Benny Moerdani.
Jenderal ini sudah ikut berperang sejak usia 13 tahun, Benny Moerdani selalu berada di garis depan pertempuran mulai dari perang melawan penjajah di masa Revolusi Kemerdekaan hingga penumpasan pemberontakan bersenjata di berbagai daerah seperti, PRRI/Permesta, DI/TII, pembebasan Irian Barat, Ganyang Malaysia di pedalaman Kalimantan, hingga penumpasan G30/S/PKI.
Dikutip dari buku berjudul “Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani, Dia Tidak Bisa Dibeli dengan Uang” saat masih berusia belasan tahun, Benny Moerdani sudah berani menyabung nyawa dengan menyusup ke Markas Belanda untuk mencari tahu rencana-rencana tentara Belanda.
Meski taruhannya sangat berat karena jika tertangkap nyawa bisa melayang, namun Benny yang fasih berbahasa Belanda tak gentar, dia menjalankan tugasnya dengan baik sebagai mata-mata.
Saat berpangkat Letnan Satu, Benny yang kala itu menjabat sebagai Komandan Kompi A Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) kini bernama Kopassus mendapat tugas berat yakni, merebut Pekanbaru, Riau dari tangan PRRI.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait