Kisah Jenderal LB Moerdani Perang Pakai Strategi Kucing

Arif Ardliyanto
Jenderal LB Moerdani pernah menggunakan strategi kucing saat melakukan pertempuran. (Foto: Istimewa)

Upaya Belanda menangkap Benny tak berhasil dan terus gagal hingga akhirnya gencatan senjata antara Pasukan Naga dan Marinir Belanda disepakati.

Pada 17 Agustus 1962 Benny bersama pasukannya dijamu makan di Markas Marinir Belanda di Merauke. Saat itu, Benny terkejut mengetahui jaketnya terpampang di dinding Markas Marinir Belanda. Jaket hasil sitaan dalam pertempuran Sungai Kumbai milik Benny tersebut bahkan dijadikan sasaran lempar pisau.

Di situlah baru diketahui betapa kesalnya tentara elite Belanda terhadap Kapten Benny. Keberanian Benny Moerdani di medan operasi diakui Jan Willem de Leeuw, tentara Belanda yang pertama kali bertemu di Irian Barat.

Jan bercerita tentang betapa beraninya Benny sebagai komandan tentara Indonesia saat itu. ”Selain profesional sebagai tentara, Benny juga sebagai seorang negosiator ulung,” tutur Jan.

Keberhasilannya dalam operasi ini menarik perhatian Presiden Soekarno yang kemudian menganugerahi kenaikan pangkat luar biasa dan tanda kehormatan bintang sakti kepada Benny dan pasukannya. Bintang Sakti merupakan tanda kehormatan yang diberikan pemerintah untuk menghormati keberanian dan ketabahan tekad seorang prajurit yang melebihi panggilan kewajiban dalam operasi militer.

Bahkan untuk menghormati jasa-jasanya kepada negara, Presiden Soeharto mengangkat Benny sebagai Panglima ABRI. Meski selama meniti kariernya di militer, Benny tidak pernah menjabat sebagai Pangdam, Komandan Brigade dan Komandan Korem, termasuk mengikuti pendidikan di Sesko.

"Iya, tapi dia dulu yang terjun di Merauke," ujar Menhan Prabowo Subianto menirukan ucapan Soeharto dalam buku biografinya berjudul "Kepemimpinan Militer: Catatan Dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto"

Tidak hanya itu, untuk mengenang peristiwa penerjunan pada 1987 patung Benny dengan parasutnya yang tergulung di pundak berdiri di Kampung Kuprik, Distrik Tanah Miring sekitar 30 Km dari Merauke. Dalam prasasti itu tertulis “Di sini daerah penerjunan dalam rangka pembebasan Irian Barat yang dipimpin oleh Kapten L Benny Moerdani pada tanggal 4 Juni 1962. Terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerintah daerah tinggkat II. Persembahan masyarakat dan pemda 2 Oktober 1989”

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network