Agar terhindar dari masalah dengan keluarganya, B kemudian mengarang cerita menjadi korban begal. Ia bahkan melakukan tindakan ekstrem dengan melukai dirinya sendiri dengan pisau cutter untuk memperkuat kebohongannya.
"Dia membeli spray anestesi agar tidak merasakan sakit saat menyayat tubuhnya menggunakan cutter. Bahkan, ia juga memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk menciptakan luka agar ceritanya tampak meyakinkan," ungkapnya.
Setelah melukai diri sendiri, B kemudian mendatangi rumah warga dan berpura-pura menjadi korban begal. Warga yang percaya menyebarkan informasi tersebut, hingga akhirnya video kejadian tersebut viral di media sosial.
Kapolres menjelaskan bahwa secara hukum, B telah melakukan tindak pidana dengan memberikan laporan palsu kepada polisi. Namun, pihak kepolisian memutuskan tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum dan lebih memilih pendekatan pembinaan, khususnya terkait perilaku perjudiannya
"Sehingga apa yang disampaikan terkait laporan palsu, tidak kami tindaklanjuti melalui proses hukum. Namun demikian ini perlu menjadi edukasi kita semua, beginilah bahaya dan dampaknya kalau terjerat permainan judi, semua menjadi rusak, keluarga turut menerima dampaknya," tegas Kapolres.
Saat ini, B telah dikembalikan kepada keluarganya dengan pengawasan dari pemerintah desa setempat. Pihak kepolisian berharap kasus ini bisa menjadi peringatan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait