get app
inews
Aa Read Next : Dua Helikopter di Malaysia Senggolan di Udara, 10 Tewas

Terungkap Alasan TKI di Malaysia Pilih Bekerja Daripada Pulang ke Kampung Halaman

Rabu, 29 Juni 2022 | 20:03 WIB
header img
TKI asal Surabaya, Juana Puji (foto: MPI/Faieq Hidayat)

SELANGOR, iNews.id - Tenaga kerja Indonesia ( TKI ) yang mencari rezeki di luar negeri memang dikenal luas sebagai pahlawan devisa. Peran mereka turut menyumbangkan devisa ke Indonesia.

Namun di balik gelar yang membanggakan itu, masih banyak pula TKI yang jarang pulang ke kampung halamannya karena berbagai faktor. Seperti ribuan tenaga kerja Indonesia mengadu nasib di Malaysia dengan bekerja di perusahaan Sony EMCS yang terletak di Bandar Baru Bangi. Mereka rata-rata sudah bekerja selama 10 tahun.

Salah satu TKI asal Surabaya, Juana Puji menceritakan selama bekerja di Malaysia. Perempuan yang biasa disapa Ana ini mengaku jarang pulang ke kampung halaman demi menghidupi keluarganya. Ditambah ongkos pulang ke Surabaya tidak murah.

Setiap lebaran Idul Fitri, Ana tidak pernah pulang. Dia bahkan menitipkan kedua anaknya kepada orang tuanya.

"Kalau setiap tahun pulang habis uangnya. Kalau pun pulang biaya tidak sedikit. Suami sudah tidak ada, anak pertama usia 20 tahun dan anak kedua usia 13 tahun, jadi saya kerja keras untuk menghidupi keluarga," kata Ana ketika ditemui Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia dan Indonesia (ISWAMI) di asrama pekerja asing, Pangsapuri Sri Ayu, Rabu (29/6/2022).

Menurut dia awal mula dirinya bekerja di Sony EMCS dengan mendaftar ke penyalur pekerjaan untuk perusahaan. Akhirnya dia memilih Sony EMCS karena saudaranya juga bekerja di perusahaan tersebut.

"Saya mengajukan Sony karena ada saudara, tentang fasilitas bagus akhirnya saya pilih sini," ujarnya.

Sementara sistem kerja di Sony EMCS, kata Ana menggunakan tiga sif. Pertama, sif masuk kerja pukul 05.00 sampai 13.00 waktu setempat.

Kedua sif masuk kerja pukul 15.00 sampai 23.00 dan sif tiga mulai pukul 17.00 sampai 00.00 waktu setempat. 

"Kita juga ada waktu istirahat karena nggak full kerja," kata dia.

Untuk gaji per bulan yang diperoleh Ana sebesar 1.500 Ringgit Malaysia atau Rp5.065.831. Perempuan yang lulusan SMP ini mengaku bekerja dibagian quality control perusahaan yang memproduksi televisi.

"Bagian QC, kerja ikut SOP. Saya cek logistik antar barang kalau kesalahan salah antar saya tegur jangan sampai salah antar," katanya.

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut