Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pasar penerbangan di Purbalingga adalah warga asli Purbalingga yang merantau atau bekerja di kota-kota lainnya. Di samping itu, Bandara JB Soedirman tentunya juga mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Purbalingga dan kota-kota sekitarnya.
"Trafik di bandara ini biasanya cukup tinggi pada akhir pekan didominasi oleh warga yang pulang ke Purbalingga dan kota sekitar setelah sepekan bekerja di luar kota. Biasanya mereka butuh waktu berjam-jam jika melalui darat, kini dengan adanya bandara hanya cukup kurang dari sekitar 1 jam penerbangan. Bandara ini sudah ditunggu kehadirannya oleh masyarakat dari 15 tahun silam," kata Catur.
Bandara JB Soedirman memiliki runway dengan dimensi 1.600 x 30 meter dan apron 69 x 103 meter. Keberadaan bandara ini juga tidak lepas dari dukungan penuh dari Pemkab Purbalingga yang menyediakan terminal penumpang sementara berukuran 20 x 20 meter. Adapun ke depannya, sudah direncanakan pembangunan terminal hingga berkapasitas 300.000 penumpang/tahun.
Station Manager Citilink Purbalingga Muhamad Mulyanudin menuturkan dalam melayani penerbangan Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya, Citilink menggunakan pesawat turbo propeller ATR 72-600 berkapasitas sekitar 72 kursi penumpang.
Citilink telah mendapat slot penerbangan pada Kamis dan Sabtu untuk mengoperasikan rute Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya. "Sejak pertama kali akses penerbangan dibuka pada Juni, trafik penerbangan di Purbalingga semakin tumbuh hingga kini,” ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah