get app
inews
Aa Text
Read Next : Begini Suasana Prosesi Puncak Ibadah Haji yang juga Dilaksanakan Bupati Kebumen

Sejarah Pohon Soekarno di Padang Arafah Tumbuh Subur dan Rindang

Rabu, 06 Juli 2022 | 14:09 WIB
header img
Pohon Soekarno di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi begitu hijau dan rindang. (Foto:Dok)

POHON Soekarno di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi begitu hijau dan rindang. Padahal pada masa lalu lahan tersebut begitu gersang dan tandus.

Namun bagaimana Pohon Soekarno sampai berada di Padang Arafah dan mengapa dinamakan Pohon Soekarno. Pohon Soekarno selain membuat teduh Padang Arafah juga menghijaukan Kota Jeddah. 

Nama Soekarno, Presiden RI yang pertama tidak hanya harum di Indonesia, tetapi juga di dunia. Ide dan pemikirannya dianggap sangat berjasa bagi dunia. Menghijaukan Padang Arafah merupakan salah satu ide brilian yang dicetuskan Soekano 

Pria yang dilahirkan dengan nama Koesno Sosrodiharjo itu melihat suasana Padang Arafah yang begitu tandus menyebabkan umat Islam kepanasan saat menunaikan ibadah haji. 

Bung Karno sempat merasakan sendiri sengatan panas Padang Arafah ketika menjalankan ibadah haji, rukum Islam kelima tersebut pada 1955.

Sang Putra Fajar lalu mengajukan usulan kepada Raja Arab Saudi Saud bin Abdulaziz al Saud untuk menanam ribuan pohon yang rindang. Tidak hanya memberi usulan, Bung Karno juga mengirimkan ribuan bibit pohoh mimba atau sejenis pohon Mindi untuk ditanam di Arafah. Dia juga mengirimkan ahli tanaman untuk memelihara kesuburan pohon tersebut di tengah padang tandus.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (6/7/2022), inisiatif sederhana Soekarno itu kemudian menginspirasi penanaman pohon di Arafah lewat proyek kesejahteraan Wakaf (endowment) yang diprakarsai oleh pengusaha Arab Saudi bernama Abdul Rahman Fakieh pada 1986. Dia sangat antusias proyek tersebut sehingga rutin meninjau setiap hari setelah salat subuh.

Sosok Bung Karno sebagai seorang pemimpin gerakan negara Non-Blok begitu dihormati dunia, termasuk Arab Saudi. Raja Fahd bin Abdulaziz al Saud yang berkuasa pada dekade 1980 termasuk salah satu pengagum Bung Besar. Atas jasa tersebut, Raja Fahd kemudian mengubah nama pohon tersebut menjadi “Pohon Soekarno” untuk jejeran pohon yang hingga kini terlihat menghijaukan Padang Arafah.

Pohon mimba dikenal memiliki habitat di tanah yang agak tandus. Pohon tersebut juga umumnya ditemukan di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, atau di hutan yang terbuka. Tidak heran, pohon tersebut dapat tumbuh subur di Arab Saudi, terutama di Padang Arafah yang tandus.

Selain berjasa atas penghijauan area seluas 5,5 x 3,5 kilometer (km) itu, Soekarno juga berjasa atas pembuatan tiga jalur tempat sa’i. Seperti diketahui, tempat sa’i antara Bukit Safa dan Marwa kini terbagi menjadi tiga jalur, dengan jalur pertama adalah dari Bukit Safa ke Bukit Marwa.

Jalur kedua dibuka dari Bukit Marwa ke Bukit Safa. Sedangkan jalur ketiga berada di tengah-tengah antara jalur pertama dan kedua yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang sudah lanjut usia atau difabel sehingga harus menggunakan kursi roda.

Jasa besar Bung Karno tersebut merefleksikan eratnya hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Tentu saja, jasa tersebut tidak dilupakan dengan mudah oleh para penerus Kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman bin Abdulaziz al Saud yang sedang berkunjung ke Indonesia. Raja berusia 81 tahun itu konon sempat mencari-cari cucu Soekarno saat dirinya mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut