Salman Rushdie merupakan pria yang lahir dalam keluarga Muslim Kashmir di Bombay atau sekarang Mumbai.
Kemudian dia pindah ke Inggris. Dia telah lama menghadapi ancaman pembunuhan untuk novel keempatnya, 'The Satanic Verses' atau 'Ayat-Ayat Setan' yang menurut tokoh-tokoh Muslim berisi bagian-bagian yang menghujat.
Novel tersebut dilarang di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar setelah diterbitkan pada tahun 1988.
Beberapa bulan kemudian, pemimpin tertinggi Iran saat itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa, yang menyerukan umat Islam untuk membunuh novelis itu dan siapa pun yang terlibat dalam penerbitan buku itu. Mereka dianggap telah melakukan penistaan.
Salman Rushdie, yang menyebut novelnya "cukup ringan", bersembunyi selama hampir satu dekade.
Penerjemah Jepang dari novel tersebut, Hitoshi Igarashi dibunuh pada tahun 1991.
Pada tahun 1998, Pemerintah Iran mengatakan tidak akan lagi mendukung fatwa tersebut. Rushdie pun telah hidup relatif terbuka dalam beberapa tahun terakhir.
Organisasi Iran, beberapa berafiliasi dengan pemerintah, telah mengumpulkan hadiah jutaan dolar untuk pembunuhan Rushdie. Dan penerus Khomeini sebagai pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, baru-baru ini mengatakan pada 2019 bahwa fatwa itu "tidak dapat dibatalkan."
Kantor Berita semi-resmi Fars Iran dan outlet berita lainnya menyumbangkan uang pada tahun 2016 untuk meningkatkan hadiah sebesar 600.000 Dolar AS.
Dia mengfatakanbahwa Salman Rushdie sebagai seorang murtad. Bahkan, telah melakukan penghinaan kepada nabi.
Editor : EldeJoyosemito