Setelah sempat berunding dengan orangtuanya, dia mendapatkan lampu hijau. Kedua orangtua Tamara menyambut niatan itu dengan baik. Menurut dia, keluarganya sangat demokratis.
Sang ayah yang seorang penganut katolik berdarah Polandia ternyata sudah memahami tentang budaya kaum Muslimin. Hal ini dikarenakan ayahnya telah lama tinggal di Indonesia. Ayah Tamara memiliki sifat toleransi yang baik kepada kaum Muslimin di sekitar tempat tinggalnya.
Menjalani agama baru tidaklah mudah bagi Tamara. Terutama ketika harus mempelajari ibadah sholat. Berkat ketekunannya, akhirnya ia mampu menghafal semua bacaan shalat dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan.
Setelah menjadi mualaf, Tamara Bleszynski merasakan rezeki yang diterima dari Allah Subhanahu wa ta'ala makin mengalir lancar. Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta