KIEV, iNewsPurwokerto.id - Sniper Ukraina asal Keiv menembak mati seorang tentara Rusia dari jarak sekitar 2.710 meter atau 1,68 mil. Aksi sniper ini terekam dalam video dan foto dan dirilis oleh militer Ukraina.
Sniper tersebut menembak dengan jarak terjauh kedua di dunia, menggeser posisi mantan tentara Inggris Craig Harrison yang sebelumnya menempati posisi kedua.
Gambar-gambar yang diperoleh Garda Nasional Ukraina pada 11 November, bersama dengan pernyataan, menunjukkan salah satu tentara Presiden Vladimir Putin "dieliminasi dengan tembakan tepat" dari jarak 1,68 mil atau 8.891 kaki.
LIHAT JUGA: 3 Jenderal Intelijen Orang Kepercayaan Soeharto, Nomor 3 Pak Harto Menyesal Tidak Dengar Nasihatnya
"Menjelang senja, sniper dari unit pasukan khusus Garda Nasional pergi berburu. Pekerjaan yang sangat cepat dan akurat oleh salah satu dari mereka," bunyi pernyataan Garda Nasional, seperti dikutip dari The Mirror, Selasa (15/11/2022). Unit pasukan khusus itu bernama Omega.
Gambar-gambar itu juga dibagikan oleh Kantor Komunikasi Strategis (StratCom) Angkatan Bersenjata Ukraina pada 13 November, bersama dengan pernyataan yang mengatakan: "Seorang sniper Ukraina mendekati rekor dunia untuk tembakan sniper terjauh." "Penjajah tersingkir oleh tembakan tepat pasukan khusus kami dari jarak 2.710 meter--jarak yang sekarang menempati peringkat ke-2 dunia, dikonfirmasi oleh komando Angkatan Bersenjata," bunyi pernyatan StratCom Ukraina.
LIHAT JUGA: Din Syamsuddin Minta Restrukturisasi Kepemimpinan Pusat Muhammadiyah, Begini Alasannya
"Kami ingin mengingatkan [orang-orang] bahwa tempat pertama di dunia ditempati oleh tembakan dari sniper Kanada pada jarak 3.540 meter [11.614 kaki] saat melakukan tugas di Irak," lanjut pernyataan tersebut.
"Tempat kedua milik Craig Harrison dari Inggris, dengan jarak 2.475 meter [8.120 kaki]." Craig Harrison, mantan Kopral kavaleri di Angkatan Darat Inggris, memegang rekor dunia untuk pembunuhan sniper terjauh saat dia bertugas di Angkatan Darat Inggris di Provinsi Helmand, Afghanistan, pada tahun 2009.
Harrison saat itu menembak dan membunuh dua penembak mesin Taliban dari jarak 2.475 meter.
Pada tahun 2017, seorang sniper dari Satuan Tugas Gabungan 2 Kanada menetralisir target ISIS di Irak pada jarak lebih dari 3.540 meter.
Tembakan mematikan ini dikonfirmasi dengan rekaman video dan pernyataan dari Angkatan Bersenjata Kanada, yang mengatakan: "Komando Operasi Khusus Kanada dapat mengonfirmasi bahwa anggota Satuan Tugas Gabungan 2 berhasil mencapai target pada jarak 3.540 meter."
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina telah melaporkan bahwa antara 24 Februari dan 14 November, Rusia telah kehilangan sekitar: 81.370 personel, 2.848 tank, 5.748 kendaraan tempur lapis baja, 1.839 unit artileri, 393 sistem peluncuran roket ganda, 206 sistem pertahanan udara, 278 pesawat tempur, 261 helikopter, 1.509 drone, 399 rudal jelajah, 16 kapal perang, 4.316 kendaraan bermotor dan tanker bahan bakar, serta 160 unit peralatan khusus.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta