Kemudian Prof Sugeng menyampaikan bahwa asal muasal nama Purwokerto, setidaknya ada dua versi. Dua versi tersebut adalah:
1. Perpaduan dua tempat bersejarah
Penamaan Purwokerto diambil dari perpaduan dua nama tempat bersejarah di Purwokerto Dua tempat bersejarah itu adalah ibu kota Pasir (Kertawibawa) dan kerajaan di tepi Sungai Serayu (Purwacarita).
Menariknya, bagi warga pedesaan Banyumas di sebelah selatan Serayu, kata Purwakerta lebih akrab dibaca Puraketa, Praketa, atau Prakerta.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebutan nama Purwokerto sebenarnya merupakan sebuah kecelakaan dan keterpaksaan, karena terdapat pula nama sebuah kota di Jawa Barat (Purwakarta). Walau demikian, perihal penyebutan tersebut tidak akan mengubah fakta sejarah bahwa kota Purwokerto itu sendiri.
Kota lama Purwokerto berada di sebelah utara Pasar Wage. Waktu itu, kediaman bupati berada di bangunan yang sekarang menjadi Kelenteng.
Sementara, ketika itu Pasar Wage adalah alun-alunnya. Sebelah barat Alun-alun terdapat masjid dan kauman lama.
Cerita tutur yang mendekati kepastian muncul saat ibu kota Kabupaten Ajibarang dipindahkan ke Desa Paguwon pada tahun 1832 karena Ajibarang diterpa angin topan selama 40 hari 40 malam.
Editor : EldeJoyosemito