Selain motif tertua, parang juga mengandung makna yang mendalam. Motif tersebut melambangkan petuah untuk tidak pernah menyerah. Hal tersebut layaknya ombak di lautan yang tak pernah berhenti bergerak.
Motif batik parang memiliki makna jalinan yang tidak pernah terputus. Hal tersebut tampak dari bentuk seperti “S” yang tak terputus. Jalinan tak terputus tersebut berkaitan dengan upaya memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, dan jalinan kekeluargaan.
Sedangkan Garis diagonal pada batik tersebut menjadi lambang penghormatan dan cita-cita, serta kesetiaan terhadap nilai yang sebenarnya. Pola parang memiliki dinamika yang disebut sebagai lambang ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antarpekerja.
Semua jenis batik parang ini juga mempunyai makna sendiri, di mana sesuai perkembangan zaman, batik parang memiliki beragam jenis, yaitu parang barong, parang kusumo, parang rusak, parang curigo, parang pamor, parang tuding, parang centung, parang klitik, dan masih banyak lagi.
Meski memiliki makna berbeda-beda, masing-masing juga berbeda penggunaannya dan menunjukkan status orang yang memakainya. Itulah makna filosofis dan sejarah batik parang yang menarik untuk diketahui sebagai warisan budaya yang kini telah mendunia.
Editor : Arbi Anugrah