get app
inews
Aa Text
Read Next : Ipar Adalah Maut, Tegaskan Waspadalah Sebagaimana Engkau Waspada dari Kematian

Begini Proses Alamiah yang Terjadi pada Tubuh Manusia Setelah Meninggal Dunia

Sabtu, 07 Januari 2023 | 11:11 WIB
header img
Begini Proses Alamiah yang Terjadi pada Tubuh Manusia Setelah Meninggal Dunia, Waktu Terurai Bervariasi. (foto: Ilustrasi/istimewa)

TEXAS, iNewsPurwokerto.id - Meninggal dunia adalah tahap di mana seseorang sudah kehilangan kemampuan hidupnya. Saat seseorang meninggal dunia, selanjutnya akan terjadi proses dekomposisi selama beberapa menit, kemudian tubuh mulai membusuk atau rusak.

Beberapa faktor penyebab proses dekomposisi ini di antaranya adalah sel-sel tubuh yang mulai layu, setelah itu bakteri mulai menyerang.

Daniel Wescott, Direktur Antropologi Forensik Center di Texas State University, mengatakan jika proses dekomposisi atau perubahan bentuk tubuh manusia setelah dimakamkan waktunya sangat bervariasi. Pada proses tersebut, semua bergantung dari beberapa kondisi, seperti keasaman tanah dan proses pemakaman yang menggunakan peti atau tidak.

“Rata-rata, tubuh yang terkubur dalam peti mati akan mulai rusak dalam waktu satu tahun. Namun, membutuhkan waktu hingga satu dekade untuk terurai sepenuhnya, hanya menyisakan kerangka,” kata Wescott kepada Live Science seperti dikutip SINDOnews, Kamis (5/1/2023).

Sementara jenazah yang dimakamkan tanpa peti mati, membutuhkan proses dekomposisi lebih cepat. Menurut Nicholas Passalacqua, profesor di Stasiun Penelitian Osteologi Forensik di Western Carolina University mengatakan jika biasanya jenazah yang dikubur tanpa peti mati dapat terurai dan menjadi kerangka dalam waktu lima tahun.

Dia mengungkapkan, poses dekomposisi itu berlangsung cukup mudah. Begitu kematian terjadi, darah beroksigen akan berhenti mengalir, setelah itu sel tubuh ikut mati. Dalam proses yang disebut autolisis, sel melepaskan enzim (terutama yang berasal dari lisosom, yang mengandung enzim pencernaan), yang memecah sel itu sendiri, karbohidrat, dan protein.

Selanjutnya, bakteri, jamur, atau organisme lain, akan mengurai tubuh tanpa oksigen sehingga mengubah sebagian kulit tubuh menjadi hijau sekitar 18 jam setelah kematian. Ini terjadi secara bersamaan, karena bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang menyebabkan tubuh kembung dan bau.

Proses pembusukan ini akan semakin cepat pada saat tubuh berada di lingkungan yang panas. Dalam buku "Evaluation of Postmortem Changes" terbitan StatPearls Publishing, 2022, terungkap, ketika mengembung, kulit bisa terkelupas dan marbling. Di mana pembuluh darah akan mulai berwarna hitam kehijauan, ini dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.

Akhirnya, pengembungan runtuh, dan dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh akan melunak. pada kondisi ini dapat membentuk kehidupan serangga dan mikroba yang memakan jaringan lunak yang tersisa, dan setelah itu meninggalkan sisa-sisa kerangka.

“Dekomposisi melambat secara signifikan pada tahap ini, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun atau dekade sampai sisa-sisa kerangka hancur,” tulis keterangan buku Evaluation of Postmortem Changes.

Namun, untuk menunda pembusukan yang terjadi pada tubuh yang mengalami kematian, biasanya dilakukan pembalseman, dengan menyuntikkan cairan bahan kimia ke pembuluh darah. Bahan kimia ini l nantinya berfungsi sebagai pengawet, dan menghentikan aktivitas bakteri yang dapat merusak tubuh.

Meskipun pembalseman adalah praktik umum, namun beberapa agama dan kepercayaan melarangnya praktik ini dengan berbagai alasan. “Jika dibalsem, itu benar-benar dapat mengubah banyak hal,” kata Wescott.

Pada jenazah yang dibalsem dan dikubur dalam peti mati, proses dekomposisi atau pembusukan akan membutuhkan waktu lima sampai 10 tahun. Pada saat itu, jaringannya hilang dan hanya tersisa tulang.

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut