Korban lantas menawarkan diri untuk memboncengnya. Kemudian keduanya pulang dengan satu motor yang sama. Di tengah perjalanan, pelaku mulai melakukan pelecehan. Dia meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.
Korban ketakutan dan memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Bahkan sempat berpikir menabrakkan diri ke trotoar. "Hendak menabrakan diri karena takut. Tapi diurungkan karena mikir ke depannya bagaimana," katanya. Aksi itu dilakukan berulang-ulang ketika jalanan sepi. Namun ketika jalanan ramai, pelaku yang jug mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan tahun 2020 menjauh.
"Ketika ramai biasa. Ketika sepi menggerakkan tangannya lagi," ujarnya. Terkait kasus ini, korban meminta pelaku dihukum secara akademik dan dikeluarkan tak hormat dari BEM Fakultas dan Gerakan Udayana Mengajar. Terkait pelaporan ke polisi, BEM Unud masih menunggu kesediaan korban. "Kami masih nanya korban dulu apakah mau ke polisi," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta