get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Kebumen Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman

Ini 5 Fokus Pembangunan di Kebumen tahun 2024 Mendatang

Rabu, 29 Maret 2023 | 07:31 WIB
header img
Pemkab Kebumen menggelar Musrenbang tahun 2024. Ada lima hal yang menjadi fokus pembangunan tahun depan. (Foto: Istimewa)

5. Stabilitas sosial
Menurut Bupati, stabilitas sosial menjadi penting karena 2024 adalah tahun politik, sehingga rawan terjadi gesekan atau polarisasi di masyarakat. Pihaknya pun siap bersama-sama aparat untuk menjaga stabilitas sosial, agar terjadi iklim yang kondusif. 

Bupati menyampaikan beberapa rencana program di 2023, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, yakni dengan kembali diselenggarakannya Kebumen International Expo (KIE). Kemudian, pelaksanaan pertemuan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyatakan selama dua tahun masa pemerintahannya, tingkat kepuasan masyarakat mencapai 91,36 persen, meningkat dari tahun lalu sebesar 69,68 persen. 

Pendidikan dan kesehatan menjadi sektor yang memiliki tingkat kepuasan cukup tinggi yaitu masing-masing 91,54 persen dan 90,31 persen. Sedangkan infrastruktur dan penanggulangan kemiskinan, tingkat kepuasannya baru mencapai 79,11 persen dan 72,32 persen. 

Berdasarkan rekapitulasi aduan masyarakat melalui kanal lapor cepat bupati, pihaknya telah menerima 2.090 aduan pada periode Januari 2022 sampai dengan Maret 2023. 

Sebanyak 1.943 aduan (atau sekitar 93 persen) telah ditangani sedangkan sisanya sebanyak 147 aduan masih dalam proses penanganan. "Aduan terbanyak terkait infrastruktur dan bansos,”ujar Bupati.

Untuk penanganan kemiskinan, Bupati turut bersyukur mengalami penurunan sebesar 1,42%. Namun jika dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan, terjadi kenaikan dari 3,24 menjadi 3,41. 

Hal ini terjadi karena kenaikan Garis Kemiskinan tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan dan pengeluaran masyarakat miskin. Kenaikan Garis Kemiskinan sebesar 6,50% lebih besar dari angka inflasi (6,19%)  menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga lebih banyak dirasakan oleh masyarakat miskin. 

"Persoalan ini perlu segera kita selesaikan dengan program pengendalian inflasi melalui antara lain subsidi harga, subsidi bunga dan padat karya. Upaya penanggulangan kemiskinan akan berhasil jika tersedia data yang akurat, untuk memastikan pemberian jaminan sosial yang tepat sasaran,"tandasnya.

 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut