Kanit Timsus 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat ini pun menjadi satu-satunya Bayangkara Indonesia yang mewakili Asia Tenggara dalam hal pengungkapan kasus peredaran narkoba. Iptu Rheditya Alfa Hendy berangkat bersama Kompol Pandu Winata, Personel Polda Sumut yang berhasil mengungkap kasus Krimsus Tindak Pidana Hak atas Kekayaan Intelektual.
"Tidak hanya narkoba, full total itu dari Asia Tenggara ngirim 3 orang. Indonesia kebetulan 2 orang dan Thailand 1 orang. Thailand itu terkait masalah perdagangan orang, saya terkait narkoba, dan rekan saya yang dari sumut itu terkait masalah Hak Kekayaan Intelektual," ujarnya.
ILEA merupakan akademi pelatihan Internasional yang bertujuan membangun kapasitas mitra peradilan pidana asing untuk memperkuat kemitraan peradilan pidana di seluruh dunia. Kurang lebih ada 40 negara dari seluruh dunia yang lulus seleksi dalam ajang International Law Enforcement Academy dengan tiga kategori penghargaan, diantaranya 'Outstanding cooperation with U.S partners', 'Outstanding cooperation with regional partners', dan 'Outstanding operational succes'.
"Yang memberikan penghargaan langsung Kemenlu Amerika Serikat. Jadi tujuan utamanya itu kaderisasi para penyidik dari seluruh negara yang ada di dunia, berbagi ilmu supaya meningkatkan kemampuan masing-masing personil penyidik," ungkapnya.
Atas penghargaan yang didapat tersebut, Iptu Rheditya Alfa Hendy mengaku bangga dapat mewakili Indonesia dalam ajang Internasional. Sebab, penghargaan yang ia dapat berkat prestasi mengungkap kasus peredaran ganja 1,2 ton yang penyidikannya dilakukan selama 8 bulan tak akan bisa berhasil tanpa kerjasama Timsus 3 Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat.
"Perasaannya senang dan bangga bisa mewakili Indonesia, karena berkat doa orang tua, dukungan dari teman-teman dan kantor akhirnya kami bisa berangkat dan membawa nama harum Indonesia dan benar benar tanpa diduga-duga," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah