Inilah Isu yang Dibahas Forum Guru Sertifikasi Nasional Indonesia

"InshaAllah, kami akan terus berjuang, dan harapannya tahun ini SK bisa dikeluarkan oleh Kementerian Agama," katanya.
Mukernas ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta. Kebumen dipilih sebagai tuan rumah Mukernas karena banyak pengurus yang menginginkan Mukernas diselenggarakan di Kota Beriman, yang juga merupakan tempat kelahiran Ketua Umum, dan juga karena FGSNI lahir di Kebumen.
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menyatakan bahwa salah satu keprihatinan seorang guru adalah pendapatan yang masih sangat kecil, terutama bagi guru honorer. Ia memahami masalah ini.
"Saya sepenuhnya memahami apa yang saudara-saudari perjuangkan, karena banyak guru yang mengeluhkan kepada kami agar kesejahteraan mereka diperhatikan," ucap Bupati.
Bupati mengungkapkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Sejumlah 768 miliar rupiah telah dialokasikan untuk membayar gaji semua guru, termasuk guru honorer yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Anggaran pendidikan kami dari APBD mencapai 1 triliun rupiah, di mana 768 miliar rupiah digunakan untuk membayar gaji guru, termasuk guru honorer yang diangkat menjadi PPPK. Kami memiliki jumlah guru PPPK terbanyak," ungkapnya.
Bupati berharap bahwa tujuan yang diperjuangkan oleh para guru FGSNI dapat tercapai. "Dengan Mukernas ini, kami berharap guru yang berhasil mengikuti program inpassing atau penyetaraan akan menerima tunjangan bulanan yang setara dengan para guru PNS," tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito