Rakernas MPM PP Muhammadiyah, Anwar Abbas: Kemiskinan di Indonesia Perlu Diatasi Bersama
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/07/29/bc662_rakernas-mpm-pp-muhammadiyah.jpg)
Akan tetapi, negara juga memiliki keterbatasan, sehingga pemerintah perlu didukung oleh setiap elemen masyarakat untuk mengentaskan Kemis di negeri ini.
Saat disinggung terkait langkah konkret yang telah dilakukan Muhammadiyah dalam mengurangi angka kemiskinan, Anwar menjelaskan jika banyak hal yang sudah dilakukan Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat. Salah satunya yakni di bidang pertanian.
"Ada Pak Latuconsina dari Maluku yang pernah membimbing masyarakat di suatu daerah. Jadi, dengan demikian akhirnya ekonomi masyarakat bisa kembali bergerak, itulah kita harapkan," ujarnya.
Dalam Rakernas MPM PP Muhammadiyah dengan tema Kolaborasi Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat ini kedepannya tidak ada lagi orang yang menganggur di Indonesia. Sebab, semua orang akan berkontribusi untuk Indonesia melalui bidangnya masing-masing.
Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Nurul Yamin mengatakan MPM Muhammadiyah fokus terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia. Diantaranya adalah melakukan inovasi atau pembaruan-pembaruan.
"Kita mendampinginya hulu sampai hilir. Jadi bukan hanya produksi, juga di level tengah," jelasnya.
Bukan hanya fokus di hulu, tapi juga hilirnya atau akses pasar. MPM sendiri sudah bermitra dan bersinergi dengan pasar internal Muhammadiyah, seperti kampus dan rumah sakit yang menjadi hilir dari proses pemberdayaan secara keseluruhan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso mengatakan jika UMP sebagai amal usaha Muhammadiyah terus mendukung kegiatan Rakernas MPM PP Muhammadiyah 2022-2027.
"Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari universitas untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat," jelasnya.
Menurut dia, sinergi UMP dengan MPM PP Muhammadiyah melalui Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) akan terus dikembangkan. Termasuk pemanfaat riset dan laboratorium UMP untuk penguatan Majelis Pemberdayaan Masyarakat.
"Contoh, mocaf sebagai salah satu pangan alternatif pengganti gandum. Ini kita support melalui penelitian kita dan kita berencana untuk bisa turut memproduksi tepung mocaf," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah