get app
inews
Aa Read Next : Mengapa Para Guru Besar Unsoed Ikut Bicara Kemunduran Demokrasi? Ini Alasannya

UIN Saizu Kukuhkan Prof Achid Jadi Guru Besar, Ini Perjalanan dan Karya-karyanya

Jum'at, 18 Agustus 2023 | 07:25 WIB
header img
Prof Dr H Abdul Wachid Wachid BS MHum sebagai guru besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. (Foto: Dok Pribadi)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Senat UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto gelar perhelatan bersejarah dengan kukuhkan enam guru besar sekaligus. Salah satunya Prof Dr H Abdul Wachid Wachid BS, MHum sebagai guru besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Selasa (22/8/2023) mendatang. 

Tak hanya seorang dosen, Prof Achid, begitu ia biasa disapa, merupakan salah satu penulis Indonesia yang produktif menulis sastra hingga tulisan ilmiah di ranah akademis. 

Ratusan karyanya telah terpublikasikan dan beberapa di antaranya berhasil sabet penghargaan bergengsi. 

Tahun 2021, bukunya yang berjudul “Sastra Pencerahan” berhasil raih Hadiah Sastra Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) untuk kategori nonfiksi yang diberikan oleh Malaysia. 

Kemudian, Juli 2023, Yayasan Hari Puisi Indonesia (HPI) mengumumkan buku puisi karyanya “Penyair Cinta” sebagai salah satu buku kumpulan sajak terbaik dalam Sayembara Buku Puisi Hari Puisi Indonesia 2022.

Prof Achid bakal berpidato dalam pengukuhannya dengan mengangkat judul “Moderasi Beragama melalui Literasi Sastra Indonesia di Pondok Pesantren”.

Prof Achid menyatakan bahwa pesantren menyediakan lingkungan pembelajaran yang kuat dengan pendekatan kontekstual dalam pemahaman agama. 

“Ini berarti pesantren mengajarkan nilai-nilai agama dengan memperhatikan realitas sosial, kultural, dan sejarah Indonesia. Dalam konteks moderasi beragama, pesantren memberikan pemahaman yang lebih luas tentang ajaran Islam yang mengedepankan rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam) dan prinsip-prinsip persaudaraan,”jelansya. Menurutnya, literasi sastra sangat penting diajarkan di pesantren karena sastra memiliki kesamaan dengan tasawuf, yaitu mendekatkan hati manusia kepada Allah SWT. “Kemampuan bersastra dalam diri santri dapat melembutkan hati, pikiran, dan perilaku. Hati, pikiran, dan perilaku yang lembut merupakan pangkal dari sikap keberagamaan yang moderat (tengah),”ujarnya. 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut