Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Arahan Pj Bupati Banyumas Percepat Penyelamatan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2024/02/07/88e86_kematian-ibu-dan-bayi-banyumas.jpg)
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Banyumas tergolong tinggi. Bahkan menempati peringkat 4 pada angka kematian ibu dan peringkat 3 kematian bayi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Widyana Grehastuti saat bertemu dengan Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Ruang Joko Kahiman Komplek Pendopo Si Panji Rabu (7/1/2024).
"Pada tahun 2023, di Banyumas terdapat 22.677 jumlah ibu hamil dengan hamil resti (resiko tinggi) sebanyak 6.213 atau 27.39 persen dengan 19 kasus untuk kematian ibu," kata dr Widyana kepada wartawan.
Ia mengatakan jika tingginya angka ibu hamil dengan resiko tinggi disebabkan banyak faktor, diantaranya mulai dari preeaklampsia, kurang energi kalori, anemia hingga kehamilan dengan usia lebih dari 35 tahun.
"Sementara pada 19 kasus kematian yang terjadi paling banyak disebabkan oleh penyakit bawaan seperti tumor otak, hepar kronis dan lain lain sebanyak 6 kasus, disusul dengan pendarahan dan pre-aklampia masing-masing 5 kasus, serta jantung, TBC dan emboli air ketuban masing-masing 1 kasus," tuturnya.
Namun, dari 19 kasus, 17 kasus diantaranya termasuk dapat dicegah dan 2 kasus masuk dalam kategori tidak, hingga ia yakin kasus kematian ibu di Banyumas dapat diturunkan pada tahun 2024.
Editor : Arbi Anugrah