“Sampai sejauh ini kita sudah on the track menuju asesmen itu. Teman-teman BP Geopark Kebumen juga sudah dibagi menjadi beberapa tim yang masing-masingnya membawahi sekitar 6-7 site,” lanjut Sigit.
Pihaknya optimis Geopark Kebumen akan naik kelas menjadi UGGp. Hal ini didukung oleh Pemkab Kebumen dan respon positif dari masyarakat lokal di geo site. Ini sekaligus menjawab rekomendasi atau pekerjaan rumah saat pra asesmen lalu.
“Bulan Juli besok akan dinilai, bulan Agustus asesor menyerahkan nilai ke UNESCO, lalu bulan September akan ada sidang penentuan. Apakah masuk atau tidak. Jika masuk, tahun depan baru penyerahan sertifikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) di Chili,” lanjutnya.
Naiknya kelas Geopark Kebumen menjadi UGGp diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen. Banyaknya kunjungan dari luar diharapkan akan memberikan efek berantai yang positif.
Sigit juga menambahkan bahwa pada awal Juli nanti, Bupati Arif Sugiyanto akan menjadi pembicara dalam Geotourism Festival & International Conference 2024 di Lombok dengan tema dukungan pemerintah daerah terhadap aspiring UGGp.
Dengan adanya target pemerintah Indonesia untuk menambah dua geopark menjadi UGGp, Sigit berharap Geopark Kebumen akan menjadi UGGp ke-11 di Indonesia.
“Harapan kami ke depan makin banyak desa-desa yang menjadi tuan rumah di tempatnya sendiri. Kami BP Geopark menawarkan, mempromosikan, dan menjual. Yang mengelola adalah teman-teman lokal. Jadi BP Geopark Kebumen bukan biro wisata baru,” pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito