JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Laut yang tercemar menjadi masalah serius tidak hanya bagi manusia tetapi juga untuk ekosistem laut itu sendiri. Salah satu contohnya adalah ikan hiu di perairan Brasil yang ditemukan positif mengandung kokain.
Dalam penelitian yang berjudul Cocaine Shark dan dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment, para ilmuwan menganalisis tubuh 13 hiu hidung tajam (Rhizoprionodon lalandii) yang terperangkap dalam jaring nelayan di pantai Rio de Janeiro, Brasil. Hasilnya menunjukkan adanya kokain di dalam sel-sel hiu tersebut, seperti yang dilaporkan oleh NY Times.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan kandungan kokain di sungai, laut, dan air limbah di kota-kota Brasil. Bahkan jejak obat terlarang ini juga terdeteksi pada makhluk laut lainnya seperti udang.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa residu kokain dalam kadar tinggi menyebabkan efek toksik yang serius pada hewan seperti kerang coklat, tiram, dan belut di Teluk Santos, negara bagian Sao Paulo, Brasil.
Namun, menurut para peneliti, konsentrasi kokain yang ditemukan pada hiu di Rio 100 kali lebih tinggi dibandingkan yang ditemukan pada hewan laut lainnya. Sayangnya, asal mula kokain yang masuk ke tubuh hiu masih menjadi misteri.
Salah satu penjelasan adalah kokain mungkin masuk ke lautan melalui pembuangan limbah dan kemudian dikonsumsi oleh ikan hiu.
“Terlepas dari asal usul obat tersebut yang masih belum diketahui, hasil penelitian menunjukkan bahwa kokain diperdagangkan dan tersebar luas di Brasil. Kokain memiliki waktu paruh yang pendek di lingkungan,” kata Enrico Mendes Saggioro, koordinator penelitian dari Oswaldo Cruz Institute, seperti dikutip oleh The Guardian pada Kamis (25/7/2024).
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta