“Jadi, jika kita menemukan kokain pada hewan seperti ini, berarti banyak obat tersebut diserap oleh biota laut,” tambah Enrico.
Menurut para peneliti, ada beberapa kemungkinan mengenai bagaimana kokain sampai ke laut, salah satunya adalah obat tersebut terjatuh ke laut saat pengiriman menggunakan kapal. Kemungkinan lainnya adalah obat tersebut sengaja dibuang ke laut oleh penyelundup yang ingin menghindari penegak hukum.
Sebagai informasi, Brasil tidak memproduksi kokain dalam jumlah besar. Namun, negara ini dikenal sebagai eksportir utama dengan geng-geng jalanan kuat seperti First Capital Command (PCC) yang mengirimkan berton-ton kokain dalam kontainer ke Eropa.
Dengan adanya temuan ini, timbul kekhawatiran tambahan karena ikan hiu hidung runcing merupakan makanan umum di Brasil, meningkatkan kemungkinan residu kokain tersebut berpindah dari ikan ke manusia.
“Kami belum mengetahui tingkat dampaknya terhadap manusia, dan ini perlu menjadi fokus penelitian di masa depan. Namun, ini merupakan peringatan,” tutup Enrico.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta