KEBUMEN, iNews.id - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama seluruh jajaran Forkompinda, Dandim, Kapolres, dan Kajari, Ketua Tim Penggerak PKK Iin Windarti Sugiyarto, serta pimpinan OPD langsung mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Balai Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah, pada Selasa 15 Maret 2022. Secara keseluruhan ada ribuan warga yang mengungsi.
Bupati menyatakan, kunjungan ini untuk mengecek langsung kondisi penanganan banjir di lokasi pengungsian. Kecamatan Ayah menjadi wilayah yang paling parah di Kebumen, kemudian Rowokele, Adimulyo, dan juga Prembun. Bupati meminta masyarakat untuk siap siaga.
"Kita ingin memastikan penanganan kebencanaan banjir ini tertangani dengan cepat. Alhamdulillah, semua warga yang terdampak sudah dievakuasi di tempat pengungsian. Ada beberapa kecamatan yang terdampak parah seperti Ayah, Rowokele dan Prembun," kata Bupati.
Berdasarkan laporan yang diterima, Bupati menyebut semua warga yang terdampak banjir di Kebumen sudah dievakuasi. Di Desa Kedungweru setidaknya ada 1292 pengungsi yang sudah dievakuasi di desa ini. Mereka diungsingkan karena rumahnya terendam air setinggi 1 meter.
"Kebutuhan untuk para pengungsi sudah kita siapkan, dari obat-obatan, makanan dan juga peralatan kebersihan. Semua unsur pemerintah juga kita libatkan dalam penanganan ini, baik itu Dinkes, Dinsos, BPBD yang sudah sejak dini hari bertugas di lapangan bersama PMI, TNI dan Polri, serta para relawan kemanusian yang juga terlibat," terangnya.
Bupati bersyukur tidak ada korban jiwa dalam banjir ini. Hanya kerugian material. Banyak barang-barang milik warga yang tidak bisa dipakai karena banjir. Kemudian hewan ternak, dan hasil pertanian seperti padi dan tanaman sayuran lainnya.
Untuk padi yang sudah panen dan masih ada di sawah bupati meminta untuk diselamatkan di RMU atau tempat pengilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Pihaknya juga sudah meminta RMU untuk memfasilitasi semua petani padi yang terkena dampak banjir agar hasil panennya bisa diselamatkan dengan dikeringkan.
"Nanti Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir baik yang sudah panen ataupun yang masih di sawah agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi mereka siap memfasilitasi bahkan bisa dijual di situ," terangnya.
Selain itu, Bupati juga sudah memerintahkan tiap-tiap camat untuk membuat posko penanganan sebagai pusat koordinasi dan pusat penanganan bantuan. "Ini statusnya sudah darurat karena hampir semua wilayah di Kebumen terendam banjir," jelas Bupati.
Berdasarkan data BPBD Kebumen setidaknya ada 18 kecamatan dan 51 desa yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal dan Mirit.
Diketahui hujan deras terjadi di Kebumen pada Senin malam (14/3) hingga Selasa pagi (15/3). Akibatnya sejumlah kecamatan di Kebumen terendam banjir. Bahkan, ada jembatan yang rubuh, serta longsor dan pohon tumbang.
Editor : EldeJoyosemito