JAKARTA, iNews.id – Selalu ada cerita dibalik kisah orang- orang sukses, seperti seorang pria yang kini berpendapatan Rp2,2 miliar per bulan, dengan hanya bekerja 5 jam selama seminggu. Namun sebelum sukses seperti saat ini, pria pendiri The Recording Revolution Graham Cochrane sempat kehilangan pekerjaannya.
Dengan memiliki latar belakang penyuka musik dan bercita-cita menjadi musisi. Cochrane sempat bekerja sebagai teknisi audio sambil mengembangkan bisnis sebagai produser musik lepas untuk artis indie.
Saat masih bekerja, dirinya menghasilkan USD800 hingga USD1.000 per bulan, sementara istrinya mempunyai pendapatan USD500-1.000 per bulan sebagai fotografer.
Dengan keadaan tersebut, dia memutuskan memulai bisnis blog musik yang dinamai The Recording Revolution pada akhir 2009. Hal ini dilakukan karena putus asa untuk menghasilkan lebih banyak uang. Dirinya pun berpikir online akan membantu mendapatkan lebih banyak klien.
Cochrane membutuhkan waktu yang panjang untuk mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan.
"Tapi pada 2022 saya menghasilkan lebih banyak uang dari bisnis online saya dibandingkan saya saat menjadi sebagai produser," katanya.
The Recording Revolution meraup USD40.000 per bulan yang membuat Cochrane juga menghasilkan pendapatan USD120.000 per bulan dalam penjualan kotor melalui bisnis pelatihan online yang mengajarkan kliennya apa yang dilakukan untuk membuat The Recording Revolution sukses.
Pada usia 38, Cochrane mengaku telah mencapai sesuatu yang luar biasa.
"Di antara dua bisnis saya, sekarang saya bekerja hanya lima jam per minggu, dan saya dapat menghabiskan sisa waktu saya bersama keluarga," katanya.
Cochrane mengubah hasratnya menjadi bisnis saat memulai The Recording Revolution sebagai blog dan saluran YouTube untuk membagikan apa yang diketahui tentang musik dan menarik lebih banyak klien untuk bisnis produksi.
Editor : Arbi Anugrah