Sebagian uang dari hasil memulung dititipkan kepada salah satu anak tirinya selama bertahun-tahun hingga cukup untuk membeli seekor sapi. Selain untuknya, kurban sapi itu juga akan mengatasnamakan almarhum suami, orangtua kandung atau bapak dan ibu serta adik kandung Jumiah.
Ketua Panitia Kurban Masjid Darul Muttaqin Kebondalem, Khoirur Roziqin membenarkan bahwa nenek Jumiah telah menyerahkan seekor sapi untuk berkurban. Bahkan, lanjut dia, sudah ditambah biaya penyembelihan.
Dia mengungkapkan bahwa dengan berkurbannya Jumiah yang tergolong warga kelas bawah, ternyata mampu menarik beberapa warga lainnya untuk ikut berkurban.
"Ini bisa menjadi contoh bagi warga yang lebih mampu untuk berkurban," kata dia, Selasa (29/6/2022).
Meski telah menggunakan tabungannya untuk berkurban, Jumiah tak melupakan niatnya untuk pergi ke tanah suci suatu hari nanti. Dia pun mulai mengumpulkan kembali tabungan agar bisa menunaikan ibadah haji.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait