Daniel menjelaskan, jika mengambil data yang dihimpun bahwa sejak diberlakukannya Gapeka baru, setidaknya terdapat empat kejadian orang menemper KA. Adapun kejadian tersebut terjadi di petak jalan antara Stasiun Tegal-Slawi, antara Stasiun Randegan-Kebasen, antara Stasiun Notog-Purwokerto dan antara Stasiun Kretek-Bumiayu.
"Sedangkan total kejadian untuk periode dari bulan Januari hingga Juni 2023 ini sebanyak 19 kejadian orang menemper KA dan 6 kejadian kendaraan menemper KA," jelasnya.
Daniel menjelaskan, Untuk meminimalisir potensi kerawanan kecelakaan pada jalur kereta, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng komunitas Railfans.
Sepanjang periode semester 1 ditahun 2023 ini, Daop 5 gencar melaksanakan sosialisasi di perlintasan sebidang sebanyak 26 kali kegiatan kolaborasi antara Daop 5 Purwokerto, Railfans Spoorlimo dan Railfans Tegal, serta melibatkan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas dan Kewilayahan.
Selain melakukan sosialisasi, KAI juga menegur masyarakat yang melempari kereta yang sedang berjalan dan menaruh barang apapun di atas rel. “Ini biasanya dilakukan oleh anak-anak yang iseng bermain di jalur kereta api," ucapnya.
Daniel juga mengimbau di mana saat ini sudah memasuki masa libur sekolah, diharapkan masyarakat lebih ekstra untuk mengingatkan putra dan putrinya sekaligus harus memahami bahwa jalur kereta merupakan kawasan yang steril dan tertutup untuk umum. "Masyarakat diharapkan ikut berperan serta menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA,” tutup Daniel.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait