Unsoed Sinergi dengan Chiba University Jepang, Mahasiswa Diajak Tanam Mangrove 

Elde Joyosemito
Sebanyak 20 mahasiswa dari Chiba University Jepang dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar penanaman mangrove di Kampung Laut Cilacap. (Foto: Istimewa)

CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Sebanyak 20 mahasiswa dari Chiba University Jepang dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar penanaman mangrove di Kampung Laut Cilacap.

Kegiatan itu merupakan bagian dari 1st Jenderal Soedirman University Summer Course on the Tropical Biodiversity Discovery 2023. Dalam program tersebut Unsoed bekerja sama dengan Chiba University Jepang.

Direktur International Relations Office (IRO) Unsoed Erwin Riyanto Ardli mengatakan Unsoed bersama para mahasiswa Chiba University Jepang melakukan penanaman mangrove di kawasan arboretum Kolak Sekancil, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap. 

“Kegiatan tersebut merupakan rangkaian agenda 1st Jenderal Soedirman University Summer Course on the Tropical Biodiversity Discovery 2023. Program ini terselenggara atas kerja sama Unsoed dengan berbagai mitra seperti Chiba University dan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Krida Wana Lestari,”jelasnya.

Menurut Erwin, kegiatan penanaman tersebut selain sebagai upaya konkret mahasiswa dalam konservasi lingkungan, juga bagian dari edukasi yang bisa ditularkan ke jejaring mahasiswa lain secara luas. 

“Bibit Bruguiera gymnorrizha menjadi spesies yang dipilih dalam penanaman kali ini, dikarenakan lokasi atau habitat tempat penanaman yang paling cocok bagi tumbuh spesies tersebut,”katanya. 

Dikatakan oleh Erwin, ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang memiliki manfaat sangat penting di wilayah pesisir. “Perannya yang besar sebagai penyedia sumber makanan (ikan, kepiting, kerang dan lainnya) bagi masyarakat, mangrove juga memiliki peran ekologis yang tidak kalah penting misalnya sebagai habitat berbagai biota termasuk biota laut,”katanya.

Selain itu, lanjutnya, mangrove juga sebagai penghasil nutrien bagi lingkungan sekitarnya; sebagai pelindung daratan dari gelombang, abrasi, tsunami, intrusi air laut. “Fungsi lain menyaring polutan dari lingkungan perairan sekitarnya, penyerap karbondioksida yang efektif, serta sebagai penyimpan karbon yang sangat potensial bahkan bisa 5 kali lipat dibandingkan dengan hutan daratan dengan luasan yang sama,”paparnya.

Indonesia memiliki sekitar seperlima atau kisaran 20% mangrove dunia, atau sekitar 3,3 juta hektare. Akan tetapi, sebagian dari mangrove tersebut kondisinya sudah tidak baik, sehingga perlu upaya rehabilitasi yang dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. 

“Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan, memiliki peran yang krusial dalam pengelolaan lingkungan termasuk ekosistem mangrove. Oleh karenanya, kegiatan penanaman mangrove menjadi satu upaya yang besar dampaknya,”tandasnya.
 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network