JAKARTA, iNews.id - Siapa tidak kenal prajurit Kopassus (Komando Pasukan Khusus) yang dulunya bernama RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat)? Sejak beberapa dekade lalu, pasukan ini sudah menunjukkan bagaimana kemampuannya menghadapi musuh.
Salah satunya adalah tatkala melawan pasukan Gurkha. Memang zaman itu masih bernama RPKAD. Itu terjadi pada saat Operasi Dwikora di awal tahun 1960-an.
Pasukan Baret Merah tersebut harus melawan tentara bayaran dari Nepalterkait konflik dengan Malaysia.
Mantan Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Solo Kolonel (Inf) Muhammad Aidi mengungkapkan pasukan RPKAD saat itu berhadapan dengan pasukan Gurkha yang terkenal dengan kesadisannya.
Maka tidak salah jika pertempuran utyu sebagai salah satu pertempuran Kopassus paling brutal.
Operasi Dwikora dipicu rencana Federasi Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak pada 1961, mengakibatkan serangkaian pertempuran untuk mempertahankan tanah masing-masing. Indonesia menolak gagasan ini karena Presiden Soekarno beranggapan Federasi Malaysia merupakan bentuk neokolonialisme.
Pada awalnya, bentuk konfrontasi melibatkan pasukan TNI itu disamarkan. Namun karena konflik semakin memanas, pasukan tidak lagi bersembunyi.
Malaysia mendapat bantuan pasukan Inggris dan turut membawa tentara bayaran Gurkha.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait