Keempat: Tidak ada orang di dunia ini yang boleh disebut namanya setelah menyebut nama Allah dalam kaitan dengan aqidah kecuali Muhammad saw.
Yakni dalam dua kalimat syahadat.
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ اِلاَّ الله وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.
“ Aku bersaksi sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad utusan Allah”.
Membaca dua kalimat syahadat adalah rukun pertama dari lima rukun Islam. Orang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut, dia telah menjadi seorang anggota komunitas Muslim dunia dengan segala hak dan kewajibannya.
Dalam hadits shahih Bukhari Muslim Beliau bersabda :
بُنِيَ الْإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةِ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاّ الله وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُلُالله, وَاِقَامِ الصَّلاَةِ, وَاِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَصَوْمِ رَمَضَان وَ حَجَِ الْبَيْتِ.
“ Islam didirikan di atas lima sendi, pertama mengakui bahwa tak ada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad Rasulullah, kedua mendirikan shalat, ketiga mengeluarkan zakat, keempat menegerjakan puasa Ramadhan dan kelima melaksanakan haji ke Baitullah”
Adalah sangat tidak dibenarkan dan sangat melanggar aqidah Islamiyah apabila ada penyebutan atau ada keyakinan lain dengan tambahan embel-embel nama lain setelah nama Muhammad.
Kelima: Tidak ada perintah Allah swt kepada Umat Mu’min yang sebelum Allah perintahkan sudah Allah kerjakan kecuali perintah untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad saw, bahkan perintah tersebut juga telah dilaksanakan oleh para Malaikat.
Firman Allah swt dalam surat Al Ahzab, surat ke 33 ayat 56 menegaskan :
ان الله وملاءكته يصلون على النبي يايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
” Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikatnya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Tidak ada satu perintahpun kepada orang-orang beriman -selain perintah bershalawat ini- yang telah Allah kerjakan sebelumnya. Apakah itu perintah shalat puasa zakat haji atau yang lainnya.
“ Ayat dan perintah Allah ini sungguh unik. Tidak ada satu perintahpun yang diperintahkan Allah – yang sebelum memerintahkannya – Yang Maha Kuasa itu menyampaikan bahwa Dia pun melakukan, bahkan telah melakukan apa yang diperintahkanNya itu – tidak ada satu yang demikian – kecuali shalawat kepada Nabi Muhammad saw” . (Tafsir Al Misbah Volume 11, M Quraiys Sihab, 2002 hal 314)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta