Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat untuk menghindari 4 Terlalu. "Jangan lupa, Pak, Bu untuk bisa selalu mensosialisasikan 4 Terlalu kepada masyarakat. Pertama, Terlalu muda melahirkan. Kedua, Terlalu tua melahirkan. Ketiga, terlalu sering atau terlalu dekat melahirkan/tidak diatur jangka kelahirannya. Keempat, terlalu banyak (anak)," kata Bupati Tiwi kepada para Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).
Peringatan Harganas Purbalingga
Faktor utama untuk mencegah kematian dan memastikan kesehatan ibu dan anak adalah perencanaan kehamilan. Ia juga berpesan kepada para Kepala Puskesmas agar Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) untuk dijaga jangan sampai meningkat.
"Kematian ibu di Kabupaten Purbalingga tahun ini sudah 3, mudah-mudahan tidak meningkat. Sedangkan kematian bayi tahun ini sudah 45. Saya minta stop di angka itu. Saya mohon dengan hormat bantuan sengkuyung para Kepala Puskesmas dan para Direktur RS baik RSUD maupun RS swasta untuk bergandengan tangan menurunkan AKI AKB,”kata dia.
Tidak hanya itu, Harganas kali ini juga bertemakan Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting. Bupati mengajak kerjasama lintas sektoral agar angka stunting atau kasus kondisi gagal tumbuh anak bisa ditekan lagi.
"Permasalahan stunting tidak hanya masalah gizi, bisa juga karena lingkungan tidak sehat, RTLH,tidak punya jamban. Pernikahan dini juga berdampak peningkatan stunting, tanpa disadari anak yang hamil di usia yang belum siap bisa berisiko stunting,”jelasnya.
Usai peringatan Harganas, acara lain di lokasi setempat adalah pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) IPeKB Kabupaten Purbalingga. Pelantikan dipimpin oleh Ketua Umum DPD IPeKB Jawa Tengah Wahyu Dhayat Minulyo.
Editor : EldeJoyosemito