PURBALINGGA, iNews.id - Kasus stunting di Purbalingga mengalami penurunan signifikan dalam 4 tahun belakangan. Pada 2017 lalu, kasus stunting tercatat 28,7%. Sedangkan pada tahun 2021 angka stunting 15,7%.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan bahwa angka stunting di Purbalingga setiap tahun menurun. Misalnya 2017 angka stunting masih 28,7% sedangkan 2021 turun menjadi 15,7%.
Stunting merupakan hal yang penting, karena menyangkut kualitas SDM ke depan, sebab saat bonus demografi nanti sangat dibutuhkan SDM unggul. Pemerintah pusat menargetkan angka stunting nasional bisa turun menjadi 14%
"Untuk mencapai 14% kita (Purbalingga) hanya butuh effort untuk bisa menurunkan 1,7%. Mudah-mudahan dengan kita bergandengan dengan seluruh stakeholder target 14% di tahun 2024 ini bisa berhasil,”jelas Bupati pada puncak peringatan Hari keluarga Nasional (Harganas) sekaligus Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2022, Jumat (8/7/2022) di kompleks objek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga).
Purbalingga, lanjut Bupati, menjadi pilot project penelitian dalam upaya pencegahan stunting nasional. Salah satu eksperimen dilakukan di Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari di mana anak-anak stunting disupport susu dan telur setiap hari dan dengan pendampingan akhirnya bisa lepas dari kriteria stunting.
"Artinya kalau sudah bisa berhasil seperti ini, program ini harus bisa direplikasi oleh seluruh Puskesmas se-Purbalingga, bapak ibu rekan-rekan kepala Puskesmas siap apa tidak? Kalau tidak siap besok langsung saya copot soalnya,”ujarnya.
Editor : EldeJoyosemito