Hanya dalam hitungan minggu dia langsung disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan. Lina juga dibelikan Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.
Satu dua bulan Lina memang bahagia di mana segala kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi. Karena secara materil terpenuhi, otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.
Lama kelamaan dia akhirnya jenuh dengan kehidupan seperti ini, apalagi setiap berhubungan intim sang pejabat selalu minta gaya yang aneh-aneh, seakan-akan dirinya budak seks.
“Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah-marah,” tuturnya.
Karena tidak tahan hidupnya yang selalu dikontrol dan keanehan saat berhubungan badan, maka dia memberanikan diri untuk pisah. Akhirnya sang pejabat melepas Lina dan konsekuensinya semua pemberiannya seperti apartemen dan mobil harus dikembalikan. “Tidak masalah asalkan lepas dari pria itu,” ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah