Tak berapa lama, cincin pun terpasang sempurna. Nahas, baru beberapa saat batang penisnya terasa sakit dan cincin tak bisa dilepas. Seketika korban pun panik dan melapor kepada keluarganya. Karena malu, keluarganya pun sempat berusaha melepasnya sendiri.
Namun gagal, hingga akhirnya mereka meminta pertolongan petugas BPBD. "Jadi yang lapor itu bukan korban, tapi salah satu keluarganya,"
Nawari mengatakan, upaya evakuasi tersebut sejatinya sama dengan evakuasi cincin pada umumnya. Termasuk alat-alat yang digunakan.
Namun ada beberapa teknik yang sedikit berbeda. Misalnya menggunakan teknik pelemasan. "Ya istilahnya ada pelemasan dahulu lah. Memang harus hati-hati dan telaten. Kalau enggak ya bisa kacau nantinya. Itu kan di daerah sensitif seoalnya," tuturnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta