Para mufassir menerangkan bahwa kebiasaan para jamaah haji ketika itu, apabila telah selesai melaksanakan ibadah haji di Mina, mereka suka berkumpul sambil menyebut-nyebut kehebatan leluhur mereka.
“ . . . . . menurut riwayat Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, orang di zaman Jahiliyah bila selesai wukuf di Arafah dan telah berhari raya di Mina, berkumpullah mereka dengan gembira, karena telah selesai yang pokok dalam ibadah haji. Lalu banyak mereka beromong, bercengkrama terutama membangga-banggakan ayah dan nenek moyang mereka . . . Maka datanglah ayat ini. . . . Ada beberapa golongan dari Arab Badui itu, seketika mengerjakan wukuf berdo’a kepada Allah: “Ya Allah turunkan hujan di tahun ini,, jadilah tahun ini tahun subur, jadilah tahun ini beroleh anak yang bagus, dan tidak seorang juapun yang mengingat berdo’a untuk keselamatan di akhirat”. (Hamka, Tafsir Al Azhar Jilid 1, hal 469).
Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa tidak semua jamaah haji melaksanakan amalan-amalan yang mesti dikerjakan ketika berhaji. Dan sepertinya apa yang dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah itu, banyak juga dilakukan oleh jamaah haji dewasa ini. Mereka hanya memikirkan kesuksesan di dunia semata, sehingga doa-doa yang khusus mereka panjatkanpun selalu yang berkaitan dengan keduniaan. Minta gampang jodohlah, naik pangkat, rezeki yang banyak.
Mereka berkata “ROBBANAA AATINAA FID DUNYA-Tuhan kami berilah kami (kebaikan) di dunia”, lalu Allah katakan “WAMAA LAHUU FIL AAKHIROTI MIN KHOLAAQ-dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat”.
Pada ayat 201 Allah SWT menerangkan bahwa di antara manusia, baik yang sudah melaksanakan haji ataupun yang belum, mereka tidak semata-mata memikirkan kebaikan di dunia, tetapi juga kebaikan di akhirat. Tidak hanya bahagia di dunia tetapi juga bahagia di akhirat. Sebagaimana do’a yang senantiasa mereka sampaikan kepadaNya.
“Dalam sahih Al Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Anas, dia berkata: “Do’a yang sering dikemukakan oleh Nabi adalah beliau mengatakan,
الّلهُمَّ اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
“ Ya Allah berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka.
Imam Bukhari berkata “Oleh karena itulah apabila Anas hendak berdo’a, maka dia berdo’a dengan do’a tersebut”. (Tafsir Al Qurtubi 2, hal 974).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta