Syekh Mohammed mengatakan, sejak terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 12 tahun lalu, Qatar terus berupaya memperbaiki segala hal. Tantangan yang dihadapi Qatar tidak pernah sehebat negara lain.
"Sungguh ironis ketika nada ini melanda negara-negara di Eropa yang menyebut diri demokrasi liberal. Terus terang, kedengarannya sangat arogan dan sangat rasis," ujarnya.
Menurutnya, seruan Faeser supaya Qatar memberikan jaminan keamanan bagi kelompok minoritas yang menonton Piala Dunia merupakan usul yang berlebihan.
Lebih lanjut, ia mengatakan lolitisi Jerman seharusnya lebih fokus menangani kejahatan rasial di dalam negeri ketimbang mengurusi negara lain.
Artikel ini pernah dimuat di iNews.id dengan judul Menlu Qatar Marah Besar ke Jerman Soal Piala Dunia 2022, Sangat Arogan Rasis
Editor : Alfiatin