KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Angka stunting di Kebumen mengalami penurunan signifikan. Jika sebelumnya tercatat 14 persen, kini menjadi 12 persen. Diharapkan ke depannya, angka tersebut bakal terus ditekan.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kebumen Edi Rianto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terkait dengan angka stunting di Kebumen.
“Dari hasil pembruan data yang kita lakukan, alhamdulillah penurunan angka stunting kita diangka 2 persen menjadi 12 persen dari sebelumnya 14 persen. Kita terus melakukan updating sehingga bisa disimpulkan sebagai data yang akurat," ujar Edi usai kegiatan Rembug Stunting bersama kades, camat dan stakeholder di Pendopo Kabumian.
Menurut Edi, survei dinas dinilai lebih komprehensif karena dilakukan secara menyeluruh. Yakni di semua desa dan kecamatan yang ada di Kebumen, melalui posyandu-posyandu yang tersedia. Kemudian, kesehatan bayi dicek secara keseluruhan, ditimbang dan diukur dengan alat memenuhi standar.
"Sedangkan survei yang lain dilakukan secara acak, hanya diambil sampling tidak menyeluruh, hanya di wilayah yang ditemukan kasus stunting terbanyak. Sedangkan survei dari dinas itu kita lakukan di semua desa,”katanya.
Edi juga menegaskan bahwa survei yang dilakukan pemerintah sasarannya lebih jelas. Yakni, orang yang diduga kuat mengalami stunting. Kemudian terdaftar, mereka harus warga asli ber KTP Kebumen. Di luar itu, tidak masuk hitungan.
Pemerintah, lanjut Edi, terus berupaya menurunkan angka stunting di Kebumen. Beberapa program telah disiapkan dengan merubah sistem atau pola-pola yang lama. Misalnya wilayah yang banyak terjadi stunting/kemiskinan, tidak lagi mendapat lebih banyak bantuan. Namun disesuaikan kebutuhan.
Editor : EldeJoyosemito